JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dengan sebanyak 51 pertandingan di 10 kota dan jutaan pengunjung dan wisatawan, penyelenggaraan turnamen sepak bola paling bergengsi di Eropa itu menciptakan risiko keamanan yang nyaris tak terukur, kata Hans-Jakob Schindler dari lembaga penelitian terorisme, Counter Extremism Project, CEP, di Berlin.
“Artinya, musuh kita akan mengupayakan segala cara untuk menciptakan gangguan keamanan,” ujarnya, sembari mewanti-wanti betapa “semua pihak akan mengawasi Jerman dalam pekan-pekan selama ada turnamen di sini.”
Kekhawatiran meruak sejak ISIS menerbitkan propaganda seusai serangan di Moskow, yang mengisyaratkan betapa Piala Eropa 2024 pun layak menjadi sasaran. Namun begitu, Schindler tidak meyakini bahwa sebuah serangan terkoordinasi akan didahului oleh pengumuman publik.
“Anda tidak mengiklankan serangan yang rumit,” kata dia. “Apa yang Anda lakukan dengan mengirimkan propaganda semacam ini adalah untuk menebar rasa takut di negara-negara bersangkutan, dengan harapan bisa mendorong aktor-aktor perorangan untuk melancarkan serangan.”
Meski demikian, panggilan jihad oleh ISIS terhadap pertandingan final Liga Champions Eropa tahun ini di London, Inggris, gagal menghasilkan respons yang diinginkan. (MON)