New York –
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyerukan negara-negara di dunia untuk berkomitmen saling berbagi kelebihan pasokan vaksin virus Corona (COVID-19).
“Ekonomi terdepan dunia memiliki tanggung jawab khusus. Namun saat ini kita melihat kekosongan vaksin. Vaksin mencapai negara-negara berpenghasilan tinggi dengan cepat, sementara negara termiskin di dunia tidak memilikinya sama sekali,” ucap Guterres dalam pesan videonya, seperti dilansir CNN, Sabtu (16/1/2021).
“Beberapa negara mengejar kesepakatan sampingan, bahkan melakukan pengadaan di luar kebutuhan. Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi warga mereka, tapi ‘vaksinasionalisme’ merugikan diri sendiri dan akan menunda pemulihan global,” ujarnya mengingatkan.
“Kita membutuhkan produsen untuk meningkatkan komitmen mereka untuk bekerja dengan fasilitas COVAX dan negara-negara di seluruh dunia untuk memastikan pasokan yang cukup dan distribusi yang adil. Kita perlu negara-negara berkomitmen sekarang untuk saling berbagi kelebihan dosis vaksin,” cetus Guterres.
Guterres secara khusus merujuk pada COVAX, inisiatif global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan akses yang cepat dan adil terhadap vaksin Corona bagi semua negara.
Seruan Guterres ini disampaikan saat angka kematian akibat Corona menembus 2 juta orang secara global. Data penghitungan terbaru Johns Hopkins University (JHU) melaporkan sejauh ini 93.869.189 orang terinfeksi Corona secara global, dengan jumlah kematian mencapai 2.009.595 orang.
“Sayangnya, dampak mematikan pandemi telah diperburuk dengan absennya upaya terkoordinasi global. Untuk mengenang dua juta jiwa itu, dunia harus bertindak dengan solidaritas jauh lebih besar,” harap Guterres.(DAB)