Moskow –
Otoritas Rusia mengungkapkan target untuk meluncurkan produksi massal vaksin virus Corona (COVID-19) mulai bulan depan. Rusia juga menargetkan untuk memproduksi ‘beberapa juta’ dosis vaksin Corona, per bulan, mulai tahun 2021 mendatang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/8/2020), Rusia terus mengupayakan sejumlah prototipe vaksin dan satu kandidat vaksin yang sedang diuji coba oleh institut Gamaleya di Moskow yang telah mencapai tahap pengembangan lanjut dan kemudian akan melalui registrasi negara.
“Kita sangat mengandalkan produksi massal yang akan dimulai pada September,” ucap Menteri Perindustrian Rusia, Denis Manturov, dalam wawancara dengan kantor berita TASS.
“Kita akan mampu menjamin volume produksi ratusan ribu (dosis) per bulan, dengan terus mengalami peningkatan hingga akhirnya mencapai beberapa juta (dosis per bulan) mulai awal tahun depan,” imbuhnya.
Disebutkan Manturov bahwa satu pengembang tengah mempersiapkan teknologi produksi di tiga lokasi berbeda di Rusia bagian tengah.
Secara terpisah, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev, menyatakan harapan bahwa pendaftaran resmi vaksin Corona ini akan bisa selesai ‘dalam 10 hari’. RDIF merupakan pihak yang mendanai uji coba vaksin ini.
“Jika ini terjadi dalam 10 hari ke depan, kita akan menjadi yang terdepan, tidak hanya dari Amerika Serikat tapi juga negara-negara lain, itu akan menjadi vaksin virus Corona pertama yang terdaftar resmi,” cetus Dmitriev.
Satu kandidat vaksin Corona lainnya, yang dikembangkan oleh laboratorium Vektor di Siberia, tengah menjalani uji coba klinis. Sementara dua kandidat vaksin Corona lainnya di Rusia baru akan memulai uji coba terhadap manusia dalam dua bulan ke depan.
Terlepas dari itu, institut Gamaleya menuai kritikan setelah para peneliti dan direktur institut menyuntikkan prototipe vaksin ke diri mereka sendiri beberapa bulan lalu. Para spesialis mengkritik langkah itu sebagai cara yang tidak ortodoks dan terlalu terburu-buru demi memulai uji coba ke manusia.
Kepala laboratorium pada Institut Penelitian Mechnikov untuk Vaksin dan Serum, Vilaty Zverev, menyebut terlalu dini untuk mendaftarkan kandidat vaksin tersebut.
“Saya percaya sebuah vaksin yang tidak diperiksa secara layak tidak seharusnya didaftarkan, tidak peduli di negara manapun,” sebut Zverev kepada AFP.
“Mustahil untuk memastikan keamanan vaksin dalam waktu yang belum lama sejak awal pandemi ini. Anda bisa membuat apapun, tapi siapa yang akan membelinya?” imbuhnya.
Sejauh ini, lebih dari 859 ribu kasus Corona tercatat di wilayah Rusia, dengan 14 ribu kematian. Dengan angka ini, Rusia tercatat sebagai negara keempat dengan total kasus terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), Brasil dan India.(RIF)