JAKARTA
Ronald de Boer angkat bicara soal pemecatan saudara kembarnya, Frank de Boer. Menurutnya, sejak awal Frank sudah menghadapi berbagai masalah di Inter Milan.
Era Frank de Boer di Inter hanya berjalan 84 hari. Setelah memimpin Inter dalam 14 pertandingan, di mana tujuh di antaranya berakhir kekalahan, pria asal Belanda itu akhirnya dipecat, Selasa (1/11/2016).
Ronald menyatakan bahwa Frank memang sudah menghadapi kesulitan sejak awal. Selain skuat yang dinilai terlalu gemuk, waktu yang mepet juga menjadi masalah untuk Frank. Frank memang baru ditunjuk sebagai pelatih Inter pada 9 Agustus atau sekitar dua minggu sebelum Serie A musim ini bergulir.
“Skuat Inter terdiri dari 29 pemain dengan rata-rata usia 27 tahun. Mereka adalah pesepakbola yang sudah punya jejak di sepakbola top dan Anda harus membuat mereka tetap bahagia,” ujar Ronald kepada Voetbal International seperti dikutip dari Football Italia.
“Sebagian besar dari mereka adalah pemain internasional untuk negara mereka dan bergaji tinggi. Ukuran skuat punya dampak besar untuk saudara saya.”
“Klub menginginkannya sebagai pelatih untuk menciptakan gaya bermain baru dan memulai proyek yang sukses. Frank langsung punya dua masalah: pemain-pemain tidak cukup fit, sementara Serie A sudah hampir bergulir.”
Selain soal skuat, Ronald juga menyebut Frank disulitkan oleh masalah di luar lapangan. Salah satunya adalah perselisihan antara Mauro Icardi dan kelompok suporter garis keras Inter atau Ultras Curva Nord.
“Hal lain adalah memanajeri skuat sebesar itu butuh banyak waktu, sementara dia seharusnya fokus ke sepakbola. Dan kemudian ada aspek politis,” lanjut Ronald.
“Tekanan besar dari media dan masalah antara kapten Mauro Icardi dan fans. Sebagai pelatih Anda ingin fokus ke sepakbola, tapi di klub seperti Inter itu tidak selalu memungkinkan,” ucapnya.(RIF)