BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Setelah sempat tertunda, akhirnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik Wali Kota-Wakil Wali Kota Bogor dan Bupati-Wakil Bupati Ciamis. Usai dilantik, para kepala daerah diminta rajin komunikasi dengan Pemprov Jabar.
Wali Kota Bogor Bima Arya dan wakilnya Dedie A Rachim serta Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dan wakilnya Yana D Putra (HY) dilantik gubernur di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (20/4/2019). Sebelumnya pelantikan tertunda dengan dasar adanya pelaksanaan pemilu sesuai surat edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Ya saya kira kalau tidak salah ini gelombang terakhir ya. Sesuai arahan Kemendagri, kita mohon maaf dulu karena diundur dari tanggal 7 (April) jadi sekarang. Ini pertimbangan datang dari pusat, saya hanya meneruskan,” ucap pria yang akrab disapa Emil kepada wartawan usai pelantikan.
Emil berpesan kepada dua pasangan kepala daerah yang baru dilantik agar mulai bergerak di wilayahnya masing-masing. Dia meminta terus menjalin komunikasi dengan Pemprov Jabar untuk proses pembangunan wilayah.
Menurut Emil, wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Ciamis memiliki potensi pembangunan yang tinggi. Seperti di Kota Bogor akan dibangun pusat daur ulang plastik, sementara di Ciamis akan ada program pengembangan pusat budaya.
“Menitipkan agar rajin komunikasi dengan provinsi, gubernur, agar sinkronisasi pembangunan di Ciamis dan Kota Bogor bisa melesat dengan cepat. Tentunya nasihat saya tidak berubah, menjaga integritas pimpinan dengan keteladanan dan juga ASN. Kedua melayani turun tangan, yang ketiganya profesional,” tutur Emil.
Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan akan melanjutkan program-program yang sebelumnya sudah terlaksana. Sebab ia adalah wali kota petahana.
“Kita tidak ada program 100 hari, bagi kita Bogor harus terus berlari tidak ada program 100 hari. Setiap hari harus terus berlari. Kita menjadikan Kota Bogor yang ramah dan layak untuk keluarga,” kata dia.
Di tempat yang sama, Bupati Ciamis Herdiyat mengatakan siap menjalankan amanat dari Gubernur Jabar. Pihaknya akan mengutamakan program-program pelayanan kepada masyarakat.
“Siap berjuang. Semua (amanat gubernur) harus dilakukan karena prioritas. Insyaallah akan berjuang. Program 100 hari kerja itu sebetulnya tidak ada dalam undang-undang. Tapi sebagai motivasi, ada program-program yang diunggulkan. Paling utama kami akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Paling tidak ada perubahan menuju yang lebih baik,” katanya.(DON)