BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berjanji akan mencari solusi untuk memperbaiki 47 persen irigasi yang rusak.
Menurutnya irigasi bukan hanya kewenangan Pemprov Jabar. Melainkan pemerintah di kabupaten dan kota serta desa. Sehingga, anggaran perbaikan bisa berasal dari tiga sumber.
“Saya kira itu tanggung jawabnya tiga pihak ya. Biasanya di anggaran desa sudah ada, kedua di dana kota kabupaten khususnya, ketiga dari provinsi. Kita Carikan solusi memperbaiki irigasi yang rusak,” kata Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (5/7/2019).
Menurutnya masalah kekeringan kerap menimpa areal persawahan di musim kemarau. Faktornya tidak hanya karena irigasi yang rusak melainkan ketersediaan sumber air terbatas.
“Tapi intinya kan masalah kekeringan kita lebih pada suplai air yang terbatas,” ungkap dia.
Diakuinya ketersediaan air di waduk atau situ tetap ada meski debitnya tidak sebanyak ketika musim hujan. Sehingga, sambung dia, distribusi ke areal persawahan masyarakat diatur agar merata.
“Jadi aliran tetap ada, tetapi dengan jumlah volume yang dihemat dan dikurangi. Kepada yang benar benar kering nanti kita carikan solusi,” tutur dia.
Salah satu cara yang dilakukan yaitu rekayasa cuaca. Namun, hal itu baru dilakukan untuk wilayah yang memang mengalami kekeringan ekstrim.
“Yang tentunya harus dilihat efektifitas karena (rekayasa cuaca) harganya juga tidak murah, tapi bukan tidak mungkin itu jadi solusi untuk daerah daerah yang kondisi (kekeringan) ekstrim,” ujar Emil.(MAD)