JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja hari ini di Istana Merdeka. Ribuan personal aparat gabungan diterjunkan mengamankan demo tersebut.
Diperkirakan aksi ini akan ada lebih dari 5.000 mahasiswa dari 300 kampus di seluruh Indonesia. Selain itu ada juga aksi serentak di berbagai wilayah.
“Kami dari Aliansi BEM SI akan melaksanakan aksi nasional yang dilaksanakan terpusat di Istana Merdeka pada 8 Oktober 2020 dan akan ada aksi serentak menuju tanggal 8 Oktober 2020 di wilayah masing-masing,” kata Koordinator Media Aliansi BEM SI Andi Khiyarullah ketika dihubungi, Selasa (7/10/2020).
“Ditaksir lebih dari 5.000 mahasiswa dari 300 kampus. Kita akan melebur dengan seluruh masyarakat yang akan unjuk rasa di titik yang sama, yaitu di Istana,” lanjut Andi.
Aparat gabungan dari berbagai unsur telah disiapkan menghadapi aksi ini. Lebih dari 9.000 personel gabungan TNI-Polri disiapkan untuk melakukan pengamanan.
“Kan udah ngomong saya tadi, (pengamanan besok) sama aja, nggak ada, kemarin nggak ada juga kita masih aman juga, tetap 9 ribu personel kan, tetap kan saya ngomong, sama aja,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2020).
Yusri mengatakan setidaknya 9.346 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan pemda akan diturunkan mengamankan demo. Namun dia memastikan tidak ada izin demo yang dikeluarkan sampai saat ini.
“Kita sama dengan kemarin masih 9.346 personel ini sampai adalah TNI-Polri dan juga pemerintah daerah sampai ke polres-polres jajaran semuanya. Kita turunkan di wilayah Jakarta itu, kita mengharapkan kerja sama, kita kedepankan adalah preventif, kita mengimbau kepada orang-orang yang melakukan penyampaian pendapat dimuka umum ya yang sudah memberikan pemberitahuan kita sampaikan bahwa memang SPTP-nya kita nggak keluarkan,” ucapnya.(DAB)