JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari didampingi Komite Eksekutif Josephine Tampubolon dan Wakil Sekretaris Jenderal III NOC Indonesia Daniel Loy. Mereka membahas berbagai hal penting terkait masa depan olahraga di dunia, termasuk perkembangan olahraga di Indonesia.
“Selain mengucapkan selamat atas terpilihnya beliau sebagai Presiden IOC, banyak perbincangan tentang olahraga Indonesia bersama Presiden Coventry. Saya juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Presiden Dunia Persilat,” kata Raja Sapta Oktohari, dalam keterangannya.
Pertemuan keduanya tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap kepemimpinan Kirsty Coventry yang menggantikan Thomas Bach, tetapi juga sebagai bukti nyata komitmen Indonesia untuk berkontribusi lebih besar dalam dunia olahraga internasional.
Pertemuan ini juga menjadi ajang untuk membicarakan kerja sama lebih lanjut antara NOC Indonesia dan IOC dalam mengembangkan berbagai inisiatif olahraga, serta memperkuat nilai-nilai Olimpiade di Indonesia.
Sebagai bagian dari diplomasi olahraga Indonesia, pertemuan ini juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mempererat hubungan dengan negara-negara anggota IOC dan berperan aktif dalam berbagai inisiatif global.
“Kami percaya bahwa melalui kolaborasi yang erat dengan IOC dan organisasi internasional lainnya, Indonesia dapat terus berkontribusi dalam memajukan olahraga dunia, khususnya Indonesia dan mencapai lebih banyak prestasi yang membanggakan di masa depan,” ujar Okto.
“Saya juga sekaligus mengundang Presiden Coventry untuk datang ke Indonesia, untuk melihat langsung perkembangan olahraga dan potensi besar yang dimiliki Indonesia,” ucapnya.
Pada 20 Maret 2025, Coventry terpilih sebagai pengganti Thomas Bach untuk memimpin IOC. Ia sah menjadi presiden IOC yang baru usai meraih 49 suara dari 97 suara yang sah dalam sesi ke-144 IOC di Costa Navarino, Yunani. Mantan perenang asal Zimbabwe ini mengalahkan tujuh kandidat lainnya dalam satu putaran. (VAN)