MAGELANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia berada di Candi Borobudur sekitar satu jam empat puluh lima menit.
Rombongan Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson tiba di kompleks Candi Borobudur, Rabu (4/12/2019) pukul 07.15 WIB. Mereka kemudian naik menuju pelataran candi diterima pejabat teras Balai Konservasi Borobudur (BKB) maupun Taman Wisata Candi Borobudur.
Putri Mary menerima kenang-kenangan berupa buku terus menuju Candi Borobudur melalui sisi utara. Setelah naik berkeliling hingga stupa yang paling atas, Putri Mary juga sempat berfoto-foto selama berada di Candi Borobudur. Kurang lebih pukul 08.30 WIB, rombongan turun meninggalkan kompleks dari Candi Borobudur.
“Kunjungan Putri Denmark tadi mulai pukul 07.15 WIB. Dia sudah banyak tahu tentang Borobudur. Begitu saya tanya, ‘Selamat datang di Borobudur’. Dia bilang sudah banyak tahu tentang Borobudur dan pelestarian yang merupakan situs warisan dunia,” kata Hari Setyawan, pemandu dari BKB saat ditemui di Pelataran Candi Borobudur, Rabu (4/12/2019).
Perihal Borobudur, katanya, beberapa informasi sudah diketahuinya meski baru kali ini datang ke Borobudur. Setelah perkenalan, kemudian ada wawancara dengan jurnalis Denmark serta pengambilan video terkait wawancara tersebut.
“Setelah 30-40 menit wawancara tadi, kemudian yang mulia Putri Mahkota Denmark yang sekiranya waktu sebenarnya mendesak, beliau menginginkan untuk dipandu tour keliling candi. Beliau ingin menyaksikan reliefnya. Sebenarnya jadwalnya hanya 30 menit semuanya, cuma beliau datang lebih awal. Minta dipandu, kemudian penjelasan lebih detail tentang relief dan sebagainya,” tutur Hari.
Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth, katanya, berkeliling sampai di stupa induk. Selain itu, dia sempat menyampaikan apresiasi terkait pelestarian Candi Borobudur yang dilakukan Balai Konservasi Borobudur (BKB).
“Sampai dengan ke stupa induk. Beliau sangat mengapresiasi tingkat kelestarian Candi Borobudur tentu saja hal ini terkait dengan keberhasilan Balai Konservasi selaku instansi yang mengelola langsung situs warisan budaya dunia Borobudur, batunya masih dalam kondisi yang baik. Terlebih memang saya sampaikan batunya, memang batu andesit yang lebih keras dari material manapun, namun apabila tidak dirawat itu akan rusak,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hari menjelaskan bahwa ada larangan untuk menyentuh relief pada Candi Borobudur.
“Beliau dalam hal pelestarian ini sangat diperhatikan oleh beliau. Setelah sampai di barisan stupa, beliau melihat alam sekeliling Borobudur tanggapannya positif karena masih tampak hijau. Kemudian, gunung-gunung dan berbukitan masih bisa terlihat dan sebagainya,” tuturnya.
Dalam kunjungannya ini, Putri Mary juga sempat menanyakan jumlah pengunjung di Candi Borobudur selama setahun.
“Foto session, saya rasa beliau ini kan royal highness. Beliau adalah lambang negara artinya dia adalah penerus kerajaan dari Denmark nantinya kan. Selfi tidak terlalu banyak, yang banyak para jurnalis (Denmark) menghendaki di selasar untuk foto-foto,” kata dia.(RIF)