Moskow –
Disetujuinya doktrin nuklir terbaru Rusia oleh Putin ini menjadi peringatan tersendiri untuk Amerika Serikat (AS), yang mendukung Ukraina dengan pasokan persenjataan selama perang berlangsung sejak tahun 2022 lalu.
Persetujuan untuk perubahan doktrin nuklir resmi Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/11/2024), menjadi jawaban Kremlin terhadap keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh pasokan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.
Doktrin nuklir yang diperbarui ini menguraikan ancaman-ancaman yang bisa menjadi dasar bagi pemimpin Rusia untuk mempertimbangkan serangan nuklir.
Disebutkan dalam doktrin nuklir terbaru itu, bahwa serangan dengan rudal konvensional, drone atau pesawat tempur dapat dianggap memenuhi kriteria tersebut. (BAS)