JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Penandatanganan kerja sama antara para pengusaha kedua negara ini memiliki nilai investasi sebesar US$ 10 miliar atau setara Rp 156,19 triliun (kurs Rp 15.619). Di mana kerja sama ini dinilai tidak hanya akan mendorong investasi di kedua negara, namun juga berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi regional.
“Kami sangat optimis. Kami sangat mendorong prospek ini, dan kami percaya bahwa kolaborasi erat antara Indonesia dan China akan menjadi faktor untuk menstabilkan dan meningkatkan suasana kerja sama regional,” kata Prabowo sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di situs Kementerian ESDM.
Beberapa kesepakatan yang ditandatangani itu mencakup pengembangan proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air terintegrasi dan pengembangan infrastruktur pendukung energi bersih lainnya.
Sementara itu, Bahlil menyebut kerja sama dengan China tersebut akan mempercepat upaya pemerintah dalam mecapai target bauran listrik berbasis EBT sedikitnya 60% dari total seluruh pembangkit untuk 10 tahun ke depan. (BAS)