TANGERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dalam suasana tahapan lelang, berbagai aksi dan manuver bermunculan dari dari berbagai kalangan, ada dari kelompok LSM dan juga dari kelompok lain yang mengatakan diri para rekanan.
Dari berbagai informasi yang diterima oleh redaksi media ini, berbagai manuver timbul, salah satunya dari kelompok rekanan digolongkan kepada kelompok PRO.
Dari berbagai informasi yang dihimpun, oknum yang diberikan julukan kelompok PRO, membuat terobosan agar para pihak seperti LSM dan berbagai kelompok lainnya bisa mengamankan proyek yang akan dilakukan tender agar kondusif dan jagoan yang sedang dikawal bisa memenangkan pertarungan tender lelang tersebut.
Dari kelompok lain dengan sebutan KONTRA, melakukan berbagai aksi kepada pemenang, karena jagoan yang mereka bawa tidak terpilih menjadi pemenang dan ada aroma yang kurang sedap, dimana pikak yang masuk di golongan KONTRA, ditengarai sudah menerima sejumlah uang dari rekanan dengan iming iming bisa memenangkan tender nantinya.
Menyikapi hal ini, John Raja Sonang salah satu pendiri Pemantau Hukum dan Kejahatan Keuangan Negara (PHKKN) dalam suatu acara ketika diminta komentarnya mengatakan, sepertinya pengambil kebijakan ada memberikan peluang, sehingga kelompok PRO dan KONTRA bisa melakukan aksinya.
Ditegaskan oleh John, demi terjaganya pelaksanaan pelelangan, harus betul betul berpedoman pada aturan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah. (JRS)