JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polri menyebut ada 33 bahan peledak yang tersimpan dalam gudang barang bukti sisa Perang Dunia II di area Mako Brimob Srondol, Semarang, Jateng. Gudang ini meledak dan menimbulkan kerusakan di kawasan Mako Brimob.
“Gudang penyimpanan barang bukti bom sisa Perang Dunia ada 33 bom yang boleh dikatakan masih aktif berdaya ledak tinggi,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi, Sabtu (14/9/2019).
Bahan peledak sisa Perang Dunia II yang berasal dari temuan masyarakat ini, menurut Dedi, terdiri dari berbagai jenis mortir. “Ada granat juga,” katanya.
Dedi menegaskan, dugaan sementara, ledakan terjadi karena dipicu suhu udara tinggi. Bom berusia puluhan tahun, menurutnya, punya tingkat sensitivitas tinggi.
“Dugaan sementara dipicu dari suhu, bom usia puluhan tahun, maka dia sensitif terhadap suhu. Ketika suhu meningkat memicu ledakan, yang paling tua (bahan peledak) yang duluan (meledak) memicu (ledakan) bom lain,” sambungnya.
Namun Dedi belum mendapatkan informasi soal jenis mortir yang paling tua yang disimpan dalam gudang di area Mako Brimob.
“Masih didalami karena Mabes Polri mengirimkan tim Jibom untuk betul-betul mengecek apa yang menjadi penyebab,” ujar dia.
Dedi juga belum mengetahui informasi rinci mengenai spesifikasi gudang penyimpanan bahan peledak sisa Perang Dunia II.
“Kalau barang bukti ini biasanya biasa ditaruh di belakang. Saya belum tahu (sistem) pendinginan ada masalah atau tidak,” katanya.
Akibat ledakan ini, belasan rumah di sekitar area Mako Brimob mengalami kerusakan. Satu orang, yakni Komandan Batalyon Gegana Brimob Srondol, mengalami luka terkena pecahan kaca.
Gudang yang meledak berisikan sejumlah bahan peledak sisa Perang Dunia II, antara lain:
– 6 mortir besar berukuran 120 cm dengan diameter 60 cm
– 3 mortir sedang ukuran panjang 75 cm dengan diameter 80 cm
– 8 mortir kecil ukuran 30 cm dengan diameter 25 cm
– 1 bom ranjau ukuran 55 cm dan diameter 80 cm
(NOV)