Canberra –
Dalam pidato pertamanya sejak diangkat menjadi senator di Majelis Tinggi Parlemen Australia, Senator asal Queensland Fraser Anning menyerukan agar Australia kembali menggunakan sistem penerimaan migran hanya dari kalangan “Kristen Eropa.:
Anning juga menghendaki adanya larangan terhadap migran Muslim untuk masuk ke Australia.
Senator yang berasal dari Australian Party pimpinan Bob Katter yang mendukung kebijakan White Australia kemudian mendapat banyak kecaman dari politisi lain.
“Kita sebagai bangsa berhak menentukan bahwa yang masuk ke sini haruslah menggambarkan komposisi warga Kristen Eropa yang selama ini sudah menjadi bagian dominan dari masyarakat Australia.” katanya.
“Mereka yang datang ke sini harus berasimilasi dan berintegrasi.”
Senator Anning juga menyerukan agar jumlah migran yang diterima Australia dikurangi, dan larangan bagi warga Muslim untuk pindah sebagai migran ke Australia.
Dia mengatakan masyarakat Muslim ‘secara konsisten sudah menunjukkan sebagai kelompok yang paling tidak mungkin berasimilasi dan berintegrasi.”
Anning menambakan ‘solusi final bagi masalah imigrasi adalah suara terbanyak” yaitu lewat plebisit.
Solusi final atau ‘final solution’ adalah rasa yang digunakan oleh Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler guna menggambarkan pembunuhan massal warga Yahudi.
Menteri Urusan Multikultur Australia Alan Tudge mengatakan pendapat Senator Anning tersebut tidaklah menggambarkan pandangan pemerintah.
Pemimpin Partai Buruh di Majelis Tinggi (Senat) Senator Penny Wong yang lahir di Malaysia menolak pidato tersebut.
“Orang tua saya menikah di hari-hari terakhir kebijakan White Australia.” kata Wong.
Australia pernah menerapkan kebijakan White Australia (Australia Putih) di mana negeri ini hanya menerima warga kulit putih dari Eropa sebagai migran.
“Kita sudah benar dengan mencampakkan kebijakan itu ke dalam tong sampah sejarah.”
Pemimpin Partai Hijau Richard Di Natale mendesak adanya permintaan maaf atas ‘komentar yang menjijikkan’ tersebut.(ADI)