London –
Kepolisian Inggris menangkap dua pria terkait aksi perusakan terhadap lima masjid di kota Birmingham. Motif di balik aksi tersebut masih diselidiki otoritas setempat.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/3/2019), Kepolisian West Midlands dalam pernyataannya menyebut dua pria yang ditangkap itu diduga melakukan aksi yang memicu ‘kerusakan kriminal yang dipicu motif rasisme’.
Disebutkan Kepolisian West Midlands bahwa pria pertama yang berusia 34 tahun menyerahkan diri ke kantor polisi setempat. Sedangkan pria kedua yang berusia 38 tahun ‘ditahan oleh anggota masyarakat’. Identitas keduanya tidak diungkap ke publik.
“Ini menjadi langkah signifikan ke depan dalam penyelidikan kami. Namun, penyelidikan masih berlanjut untuk mencari motif di balik insiden-insiden itu,” sebut Asisten Kepala Kepolisian West Midlands, Matt Ward.
“Menjadi luar biasa penting bahwa kita bersatu bersama dalam menghadapi orang-orang yang berupaya menciptakan perselisihan, ketidakpastian dan ketakutan,” tegasnya.
Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa mereka melihat seorang pria menggunakan sebuah palu godam atau palu berukuran besar untuk memecahkan kaca-kaca jendela di dua masjid di Birmingham pada Rabu (20/3) malam menuju Kamis (21/3) dini hari waktu setempat.
Tiga masjid lainnya yang juga ada di wilayah Birmingham dilaporkan mengalami serangan dan aksi perusakan yang mirip dengan dua masjid sebelumnya.
Penyelidikan terhadap insiden-insiden ini dilakukan Unit Antiterorisme pada kepolisian setempat. Kepolisian West Midlands sebelumnya mengumumkan bahwa mereka menyelidiki serangan-serangan ini sebagai aksi yang saling berkaitan satu sama lain.
Aksi perusakan di Birmingham ini terjadi kurang dari sepekan setelah teror mematikan terhadap dua masjid di Christchurch, New Zealand, pada Jumat (15/3) lalu. Pelaku teror yang anti-muslim, anti-imigran dan penganut ideologi supremasi kulit putih melepas tembakan secara brutal ke Masjid Al Noor dan Masjid Linwood hingga menewaskan 50 orang.
Pekan lalu, Kepolisian Inggris mengumumkan bahwa pihaknya mengerahkan patroli tambahan di sekitar masjid-masjid setempat. Pengerahan itu menindaklanjuti teror di New Zealand. Kelompok anti-rasisme memperingatkan bahwa Islamofobia tengah mengalami peningkatan di Inggris.(NOV)