JOMBANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Rangkaian safari kirab merah putih Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) hari ini, Minggu 24/8/2025 menyasar di kota Santri, Jombang Jawa Timur. Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat berbaur dengan kader PNIB mengarak kain merah putih sepanjang 300 meter.
Kirab PNIB kali ini mengusung spanduk bertema Kemerdekaan, salah satunya merdeka dari Korupsi, Narkoba dan paham Wahabi serta Khilafah Terorisme yang menjajah ideologi dan kedaulatan bangsa, Ujar Ketum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal).
“Sudah saatnya Jombang merdeka dari penjajahan paham asing, jangan jadikan kota Santri yang kita cintai ini menjadi pusat penyebaran Khilafah Terorisme dan Wahabi. Kirab merah putih kali ini mengingatkan kita untuk kembali pada jatidiri bangsa Indonesia yang penuh dengan Toleransi, pluralisme dan berbhineka tunggal ika” jelas Gus Wal kepada awak media usai gelaran kirab.
Menurut Gus Wal, khilafah Terorisme dan Wahabi bukan sekedar wacana tetapi sudah nyata menyusup di tengah masyarakat.
“Jombang waspada penyusupan paham asing melalui lembaga pendidikan yang berafiliasi kelompok Wahabi. Waspada dengan maraknya Pendirian boarding school berkedok pesantren di Jombang, Jawa Timur juga diseluruh penjuru negeri dengan dana melimpah beragenda menanam paham asing sejak dini. Jika itu dibiarkan maka generasi selanjutnya akan dipenuhi aksi intolerasi dan Radikalisme Terorisme yang merusak persatuan” imbuh Gus Wal.
PNIB secara tegas juga menyoroti maraknya korupsi dan penyalahgunaan narkoba yang semakin meningkat beberapa bulan ini.
“Korupsi dan koruptor adalah musuh ekonomi bangsa. Banyak SDA dikorupsi sehingga masyarakat hanya disisakan kerusakan alam tanpa pernah merasakan kesejahteraan dari kekayaan alam. Kirab merah putih di Jombang kali ini juga sekaligus deklarasi melawan korupsi, narkoba, Khilafah terorisme baik di tingkat elite sampai di tingkat RT. Pembangunan tidak akan pernah tercapai selama masih berada di tangan birokrat korup yang memakam uang rakyat. Kita tidak butuh jor-joran infrastruktur kalau hanya dijadikan ladang korupsi” tegas Gus Wal.
PNIB menjadi satu-satunya ormas yang eksis dan konsisten dengan aksi kirab merah putih yang dilakukan dengan damai daripada aksi demo. Hal ini menunjukkan konsistensi yang kuat dan mengakar di masyarakat.
“Kekuatan PNIB adalah gotong royong merasa saling peduli dalam setiap kegiatan. Tanpa intervensi dan kepentingan politik, kami menggelar kirab merah putih secara mandiri. Apa yang kami lakukan semoga bisa menjadi catatan sejarah bahwa masih ada ormas yang mencintai Indonesia tanpa koma, tanpa syarat, tanpa transaksional. Kami bisa bertahan dengan konsep itu dan bisa diterima oleh golongan manapun” pungkas Gus Wal.(JRS)