KUALA LUMPUR,khatulistiwaonline.com
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyampaikan pidato berbau rasialisme dalam rapat tahunan partai berkuasa United Malays National Organisation (UMNO). PM Najib mengingatkan akan terjadinya mimpi buruk jika kelompok oposisi yang didominasi etnis China berkuasa.
Dalam pidatonya, seperti dilansir Reuters, Kamis (1/12/2016), PM Najib bersumpah akan berjuang keras memperjuangkan dominasi etnis Melayu dan Islam dalam pemerintahan Malaysia. Dia juga menyerukan UMNO untuk bersiap menghadapi pemilu yang akan segera digelar.
Pemilu selanjutnya dijadwalkan akan digelar tahun 2018 mendatang. Namun disampaikan sumber pemerintah Malaysia kepada Reuters, PM Najib mungkin akan menyerukan digelarnya pemilu lebih awal, yakni pada semester kedua tahun depan.
Partai oposisi yang didominasi etnis China, Partai Demokrat Beraksi (DAP), berpotensi membayangi UMNO dalam pemilu. “Kita bersumpah untuk melawan hingga akhir dan hingga tetes darah terakhir, bahkan jika kita harus kehilangan nyawa,” ucap PM Najib yang disambut sorakan kader UMNO.
“Mari kita menyadari, rakyatku, untuk tidak ragu-ragu barang sekejap saja karena kita dihadapkan pada tantangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, PM Najib berulang kali menyatakan dukungan pada rancangan undang-undang yang mengatur pemberlakuan hukum syariat yang ketat, yang disebut hudud. PM Najib menyebut dibutuhkan diskusi pada tingkat pemerintah federal sebelum memberlakukan undang-undang itu.
Nama PM Najib saat ini tengah dikait-kaitkan dengan skandal korupsi perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang didirikannya. Gugatan hukum yang diajukan Departemen Kehakiman AS pada Juli lalu, menyebut ada dana lebih dari US$ 700 juta yang diselewengkan dari 1MDB dan masuk ke rekening pribadi seorang pejabat tinggi Malaysia yang dijuluki ‘Pejabat Malaysia 1’. Baik pejabat AS maupun Malaysia mengidentifikasinya sebagai PM Najib.
Dalam beberapa kesempatan, PM Najib membantah dirinya melakukan pelanggaran hukum. Namun rakyat Malaysia menghendaki lain. Puluhan ribu warga menggelar aksi unjuk rasa bulan lalu untuk mendesak PM Najib mundur terkait skandal 1MDB.
“Saya tahu, banyak orang bisa merasakan panasnya situasi di majelis dan menunggu arahan untuk mempersiapkan pertempuran dalam pemilu yang akan segera datang,” ucap PM Najib.
Dalam pidatonya yang berdurasi 1 jam dan sarat rasialisme ini, PM Najib memperingatkan bahwa Islam akan menjadi ‘kecil’ jika DAP berkuasa. PM Najib juga mengingatkan agar warga etnis Melayu waspada pada ‘efek tak diinginkan’ dan ‘mimpi buruk’ yang akan mereka hadapi.
“Oleh karena itu, rakyat harus tetap memilih kita selamanya,” tandasnya. (RIF)