Canberra –
Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, mengungkapkan bahwa satu warga negara Australia ikut tewas dalam ledakan besar yang mengguncang Beirut, Lebanon. Kedutaan Besar Australia di Beirut juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat ledakan hebat ini.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Rabu (5/8/2020), kematian satu warga Australia itu disampaikan PM Morrison saat dalam wawancara dengan program Channel 7 Sunrise, afiliasi CNN, pada Rabu (5/8) pagi waktu Australia. Tidak disebutkan lebih lanjut soal identitas warga Australia yang meninggal akibat ledakan di Beirut itu.
PM Morrison hanya menyatakan bahwa dirinya menerima informasi soal ledakan besar di Beirut, namun belum mendapat penjelasan soal dugaan penyebabnya.
“Menjadi penyesalan mendalam saya untuk memberitahukan kepada Anda bahwa satu warga Australia meninggal dalam ledakan mengerikan ini,” ucap PM Morrison.
Diketahui bahwa ledakan besar mengguncang area pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) waktu setempat. Ledakan besar ini dilaporkan menewaskan 78 orang dan melukai sekitar 3.700 orang lainnya.
Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan. Namun PM Lebanon, Hassan Diab, menuturkan bahwa ada 2.750 ton pupuk pertanian amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di dalam gudang pelabuhan yang mengalami ledakan hebat tersebut.
PM Morrison menyebut gedung Kedutaan Australia di Beirut terkena ‘dampak signifikan’. Namun seluruh staf kedutaan dalam keadaan aman, hanya mengalami luka-luka ringan seperti luka sobek dan luka gores.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, menuturkan kepada radio ABC bahwa gedung Kedutaan Australia rusak cukup parah akibat ledakan.
“Saya diberitahu bahwa sekitar 95 persen kaca jendela di bagian depan gedung kedutaan pecah dan staf terkena dampak dengan mengalami luka-luka akibat serpihan kaca,” ucapnya. “Untungnya, luka-luka itu ringan dan mereka semua sudah mendapat perawatan,” imbuh Payne.
Lebih lanjut, PM Morrison menyebut ledakan itu ‘benar-benar menghancurkan’ dan mengakui ada sekitar 20 ribu warga Australia pada saat kejadian di Beirut. Dia juga menyebut ada ratusan ribu warga Australia yang merupakan keturunan Lebanon.
“Hati kami tertuju pada komunitas Australia Lebanon. Saya tahu akan ada banyak doa-doa di gereja-gereja Maronite dan masjid-masjid di Australia,” ucapnya.(MAD)