JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Bentuk tim pemenangan Joko Widodo (Jokowi) dan Nawacita Jilid II sedang dimantapkan koalisinya. Begini gambarannya.
“Ketua tim dibantu sembilan wakil ketua dari representasi parpol. Bendahara dibantu beberapa, jadi timnya tim besar. Dibawahi 10 direktorat. Kami harapkan tim yang diisi mumpuni, sembilan partai dan relawan akan saling mengisi dan melengkapi dalam pemenangan Jokowi,” ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate seusai rapat di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/8) malam.
Sejumlah nama dari koalisi Jokowi pun disebut-sebut akan mengisi jabatan di tim pemenangan Jokowi. PDIP sebagai partai pendukung utama Jokowi, mengajukan tiga nama sebagai kandidat ketua tim pemenangan.
“Kalau menurutku Mas Pram (Pramono Anung), Mba Puan (Puan Maharani Kiemas) atau Mas Tjahjo (Tjahjo Kumolo) karena kan harus bisa mengkoordinasi yang dalam internal dan eksternal kan,” sebut politikus PDIP Eva Kusuma Sundari.
Alasannya, tiga sosok itu disebut Eva memiliki relasi yang luas dan potensi yang baik.”Itu kan sosok yang sudah ada di kabinet, yang relasinya sudah luas dan punya potensi untuk bisa, trust dapet.
Kalau Pak Sekjen Hasto kan mungkin bersama ketum-ketum yang lain, internal kan,” uajrnya.
Tak hanya itu, PKB juga mengajukan sejumlah nama kadernya yang dipastikan akan menjadi bagian dari tim pemenangan Jokowi. Salah satunya adalah eks Menteri Desa, Percepatan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
“Ada Pak Marwan. Ada Pak Lukman Eddy. Ada banyaklah,” kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding saat ditanya soal direktorat tim pemenangan.
Tak kalah, NasDem turut menyodorkan nama yang akan ditugaskan dalam tim pemenangan tersebut. Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siswono Yudo Husodo diusulkan masuk di dewan 10 direktorat tim pemenangan Jokowi.
“Pak Siswono juga akan diusulkan,” ungkap Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate.
Partai Golkar juga mengajukan 10 nama untuk masuk tim pemenangan Jokowi. Nama Akbar Tandjung masuk daftar usulan. Sama halnya dengan Golkar-PKB-NasDem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga memajukan tiga kadernya untuk membantu pemenangan Jokowi, di antaranya Ketua Tim Komunikasi PSI Andy Budiman, jubir PSI Guntur Romli, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PSI Sumardy.
“Ada kita siapkan, Pak Agus Gumiwang, Hajriyanto Y Thohari, Pak Akbar Tandjung juga di dewan penasihat mungkin, sama Agung Laksono, di samping ketum sendiri ya tentunya. Kemudian ada Noor Achmad kalau tidak salah sekarang, jabatannya Sekretaris MUI, ya,” kata Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
Sementara itu, Sekjen PPP Arsul Sani menyebut personel di tim pemenanhan Jokowi bukan hanya dari parpol. Ia mengungkapkan, dari kalangan profesional dan relawan pun akan dilibatkan.
“Ada juga yang nanti dari profesional. Karena itu kan level pelaksana teknis, orang partai kan belum tentu punya keahlian di bidang yang diperlukan. Yang disiapkan yang tadi telah disampaikan usulan nama-namanya itu idealnya di dewan penasihat, itu kan semua ketum partai,” sebut Arsul di lokasi yang sama.
Namun, ia belum mau membocorkan nama-nama yang akan masuk di 10 direktorat dalam tim tersebut. Personel yang ada saat ini, dikatakan oleh Arsul, baru sampai pada level sekjen dan ketum-ketum yang nantinya ada di dewan pengarah.
“Para sekjen itu bersama-sama dengan sekretaris tim kampanye nasional itu ada di command and control sections. Di seksi atau bagian komando dan pengendalian. Dan para wakil ketua umum wakil-wakil partai itu di wakil ketua tim kampanye nasional,” sebutnya.
Tak hanya itu, pertemuan 9 sekjen koalisi Jokowi juga membahas mengenai tugas tim ahli dalam pemenangan Jokowi. Tugas tim ahli ini termasuk untuk menyusun Nawacita Jilid II Jokowi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, Nawacita yang tengah digodok tersebut akan menjadi visi-misi yang jauh ke depan.
“Terhadap visi-misi capres dan cawapres, kami membuka masukan dari para tokoh masyarakat, termasuk hari ini bagaimana Ketua PP Muhammadiyah Bapak Haedar Nashir memberikan masukan dan kami anggap sesuatu yang inspiring dan masukan-masukan itu sangat penting karena akan mempertajam seluruh visi-misi paslon,” tutur Hasto.
Sementara Golkar mengajukan konsep Indonesia 4.0 dalam rumusan Nawacita Jilid II tersebut. “Partai Golkar itu memiliki konsep tentang Indonesia Making 4.0. Itu juga akan dimasukan di dalam Nawacita Jilid II,” kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan di kesempatan yang sama.
Tak kalah dengan Golkar, NasDem pun ikut memberikan ide soal restorasi Indonesia dan menghidupkan kembali Trisakti dalam Nawacita Jilid II. Johnny menuturkan, Indonesia 4.0 juga harus memperhatikan lapangan pekerjaan.
“Program berhubungan restorasi Indonesia dan menghidupkan Trisakti,” kata Johnny.
Sekjen PPP Arsul Sani pun angkat bicara, terkait rumusan Nawacita tersebut. Ia mengaku memberikan usulan program keummatan agar dimasukkan dalam Nawacita Jilid II.
“Kita menempatkan program lebih penting daripada orang (cawapres) karena itu PPP partai Islam memasukan juga, PPP menyampaikan tentang program keummatan,” ujar Arsul di gedung Joang ’45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8).(DON)