Lima –
Total kasus virus Corona (COVID-19) di Peru melebihi angka 500 ribu, dengan lebih dari 25 ribu kematian. Angka kematian akibat Corona di Peru tercatat sebagai yang tertinggi di kawasan Amerika Latin.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/8/2020), Wakil Menteri Kesehatan Peru, Luis Suarez, dalam konferensi pers mengonfirmasi bahwa total 507.996 kasus Corona tercatat di negara itu. Total kematian akibat Corona kini mencapai 25.648 orang.
Dengan angka tersebut, menurut penghitungan Reuters, Peru tercatat memiliki angka kematian akibat Corona tertinggi di kawasan Amerika Latin, yakni dengan 78,6 per 100 ribu orang. Angka itu melewati angka kematian di Chile dan Brasil yang juga terdampak parah Corona.
Presiden Martin Vizcarra menyalahkan peningkatan acara sosial dan olahraga, serta kurangnya kepatuhan publik terhadap protokol kesehatan yang diberlakukan, sebagai penyebab lonjakan kasus Corona di Peru beberapa waktu terakhir. Hal ini disampaikan Vizcarra pada Rabu (12/8) saat berbicara dalam acara penghormatan bagi 120 dokter di Peru yang meninggal akibat Corona.
“Ada terlalu banyak kepercayaan diri di sebagian populasi. Mari belajar dari sejarah, memperbaiki kesalahan dan sekarang kita bersatu meskipun ada perbedaan pendapat dalam sejumlah keputusan yang diambil,” cetusnya.
Pada Rabu (12/8) waktu setempat, Vizcarra kembali melarang acara pertemuan keluarga, menerapkan kembali jam malam setiap hari Minggu dan memperpanjang lockdown di lima wilayah lainnya. Keputusan ini diambil setelah tercatat ada kenaikan 75 persen dalam penularan Corona di antara anak-anak dan remaja.
Kasus pertama Corona terdeteksi di Peru pada 6 Maret lalu dan sepekan kemudian, pemerintah menerapkan aturan karantina ketat dan menghentikan hampir seluruh aktivitas produksi.(NOV)