Vladivostok –
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un menggelar pembicaraan selama 3,5 jam dalam pertemuan pertama mereka di Vladivostok. Apa saja yang dibahas?
Seperti dilaporkan kantor berita Rusia, TASS dan dilansir CNN, Kamis (25/4/2019), pembicaraan antara Putin dan Kim Jong-Un yang disertai jajaran pejabat tinggi kedua negara itu berakhir setelah berlangsung selama tiga setengah jam di kompleks Far Eastern Federal University Rusia, Vladivostok.
Usai pertemuan itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Putin sempat mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Kim Jong-Un kepada wartawan. Disebutkan Putin bahwa denuklirisasi di Semenanjung Korea bisa dicapai melalui hukum internasional dan Korut membutuhkan jaminan keamanan terkait hal itu.
“Mereka (Korut) membutuhkan jaminan untuk keamanan mereka, menjaga kedaulatan mereka. Itu saja. Kita semua perlu memikirkan hal ini,” tutur Putin kepada wartawan setempat usai pertemuannya dengan Kim Jong-Un.
“Saya sangat meyakini jika kita ada dalam situasi ketika semacam jaminan keamanan dibutuhkan dari salah satu pihak, dalam kasus ini untuk Korea Utara, itu tidak akan mungkin dicapai tanpa jaminan internasional. Kecil kemungkinan bahwa kesepakatan antara kedua negara sudah cukup untuk itu,” sebutnya.
“Kita perlu mengembalikan kekuatan hukum internasional, untuk kembali pada sebuah negara di mana hukum internasional, bukan hukum yang terkuat, yang menentukan situasi di dunia,” cetus Putin.
Lebih lanjut, Putin menyebut Kim Jong-Un sebagai sosok yang ‘cukup terbuka’, ‘bijaksana’ dan ‘menarik’. Dia meyakini bahwa kesepakatan soal program nuklir Korut mungkin tercapai dan bahwa arah menuju ke sana harus dicapai setahap demi setahap demi membangun rasa saling percaya.
Putin menyatakan dirinya puas dengan hasil yang dicapai dari pembicaraan dengan Kim Jong-Un. “Kami, saya dan kolega saya, merasa puas dengan hasil pembicaraan,” ungkapnya kepada wartawan.
Putin pun berjanji dirinya akan membahas isi pembicaraannya dengan Kim Jong-Un dengan Amerika Serikat (AS) dan China. “Tidak ada rahasia di sini, tidak ada konspirasi… Ketua Kim sendiri meminta kami untuk memberitahu pihak Amerika soal posisinya,” ucap Putin.
Kim Jong-Un yang tiba di Vladivostok dengan kereta api pada Rabu (24/4) waktu setempat ini, menyebut situasi di Semenanjung Korea telah menjadi ‘isu yang membuat dunia sangat tertarik’. Usai bertemu Putin, Kim Jong-Un tidak bicara ke media. Dia hanya berjabat tangan dengan Putin lalu meninggalkan lokasi.(NGO)