SAROLANGUN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Gerimis disertai semilir angin di pagi hari tidak menyurutkan niat Tim 11 Pahlawan Lingkungan Tanah Batak untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Dengan mengenakan jaket hujan, Rabu (7/7/2021) sekitar pukul 08.12 WIB, Togu Simorangkir dan rekannya melanjutkan perjalanan ke arah Lubuk Linggau.
Dalam perjalanan sekitar 5 Km dari lokasi start menuju Lubuk Linggau, para aktivis lingkungan dan pegiat media sosial itu disapa oleh masyarakat dan memberi support kepada Tim.
Menurut Jevri Manik melalui pesan WhatsApp (WA) yang diterima Khatulistiwaonline, sebelum melanjutkan perjalanan, malam harinya mereka menginap di rumah salah seorang warga asal Sumatera Utara bernama Ronald Pasaribu/br Haloho di wilayah Sarolangun.
“Siang harinya, atau setelah berjalan kaki sejauh 15 Km dari lokasi start Desa Bukit, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, kita dijamu makan oleh keluarga Ramses Sihaloho/br Pasaribu,” ujar Jevri Manik.
Diakui, sejak awal perjalanan dari Toba hingga saat ini sudah menjejakkan kaki di wilayah Provinsi Jambi, sambutan dan dukungan masyarakat utamanya warga asal Sumatera Utara yang bermukim di perbatasan Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Jambi sangat luar biasa.
Selain memberikan tumpangan juga menjamu makan serta ada juga yang memberikan bekal berupa roti dan lainnya.
” Lebih dari itu, mereka juga mendoakan agar kami tetap semangat dan sehat selama dalam perjalanan dan tiba di Jakarta dengan selamat, ” ujarnya.
Togu Simorangkir bersama Tim yang terdiri dari sebelas orang, di antaranya Irwan Sirait dan Anita Martha Hutagalung memulai perjalanan dengan berjalan kaki menuju Jakarta sejak Senin (14/6/2021) dari Makam Pahlawan Nasional Sisingamangaraja, Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes masyarakat atas keberadaan PT.TPL yang selama ini diduga telah merusak hutan di kawasan Tapanuli dan kerap bentrok dengan masyarakat adat.
Nantinya, setibanya di Jakarta setelah melakukan perjalanan sepanjang 1.750 Km dari Lintas Barat Sumatera itu, mereka akan menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan berbagai pelanggaran yang dilakukan PT.TPL, dan meminta pemerintah mencabut izin konsesi pabrik bubur kertas tersebut.(NGO)