JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintahkan jajarannya untuk melakukan penanganan ekstra terhadap RT/RW yang masuk kategori zona risiko tinggi penularan COVID-19 (zona merah). Marsekal Hadi meminta jajarannya ‘bombadir’ RT/RW yang masuk zona merah itu dengan 3T (tracing, testing, treatment) agar kembali menjadi zona hijau.
Marsekal Hadi menyampaikan perintah itu kepada Pangdam V/Brawijaya saat meninjau kampung tangguh zona hijau di di RW 05, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jatim, Kamis (11/2). Pasalnya, di Jatim ada 210 RT masuk zona merah.
Dia meminta Pangdam Brawijaya berkoordinasi dengan Kapolda Jatim untuk melakukan pelacakan hingga memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Diketahui, TNI-Polri sudah mengerahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menjadi tenaga pelacak COVID-19.
“Sesuai laporan dari Ibu Gubernur bahwa di Jawa Timur masih ada 210 RT yang masuk zona merah dan saya sudah perintahkan Pangdam V/Brawijaya untuk berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur untuk terus membombardir 210 RT tersebut, melakukan pelacakan dan isolasi, serta diperketat pelaksanaan PPKM,” kata Marsekal Hadi dalam keterangan tertulis dari Puspen TNI, Jumat (12/2).
Dia mengatakan daerah-daerah tersebut dapat kembali menjadi zona hijau jika pelacakan, isolasi, hingga PPKM dilaksanakan dengan ketat serta disiplin. Ia juga berharap Pemda mengeluarkan aturan yang mendukung hal tersebut.
“Kita keroyok dengan melakukan pelacakan, melakukan isolasi dan terus diperketat melaksanakan pembatasan sosial. Tentunya dari pemerintah daerah akan mengeluarkan peraturan terkait hal tersebut. Saya yakin 210 RT dengan sistem kampung tangguh berbasis RT/RW bisa masuk menjadi wilayah hijau,” kata Marsekal Hadi.(DON)