JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proses perbaikan drainase di kompleks Istana Kepresidenan. Basuki menegaskan, proyek perbaikan drainase ini akan rampung pada 31 Desember nanti.
Dalam siaran pers kepada khatulistiwaonline, Senin (26/12/2017), rehabilitasi ditargetkan selesai pada 31 Desember 2017 dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan. Menteri Basuki menambahkan, pada tanggal 11 Januari 2018, Presiden RI Joko Widodo akan menerima tamu negara sehingga perapihan dan pembersihan pekerjaan perlu segera diselesaikan.
“Harus tuntas sebelum tanggal tersebut karena akan ada banyak tamu negara yang datang. Kami akan pastikan jalan di sekitar Istana Merdeka juga akan mulus kembali,” Basuki dalam siaran persnya.
Basuki mengatakan perbaikan drainase di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta untuk meminimalisir risiko kembali terulangnya banjir di lokasi tersebut. Nantinya air hujan yang jatuh di komplek istana tidak akan langsung dibuang ke Sungai Ciliwung yang berada disampingnya tetapi ditampung di dua penampungan (modular tank) dengan kapasitas 57 m3 dan 292m3.
Pada saat debit sungai kembali normal, air akan dibuang ke sungai atau dimanfaatkan lagi untuk keperluan lain misalnya menyiram kebun Istana Kepresidenan.
“Mudah-mudahan setelah pekerjaan drainase ini selesai, kawasan Istana Jakarta terbebas dari banjir,” kata Basuki.
Rehabilitasi drainase dilakukan dengan perbaikan saluran utama menggunakan box culvert sepanjang 1.535 meter, pemasangan U Ditch sepanjang 2.172 meter, pembuatan area pemanen hujan (rain harvesting) dan pengadaan pompa dengan kemampuan total 750 liter/detik. Pekerjaan rehabilitasi dibagi dua yakni wilayah barat dan wilayah timur.
Untuk wilayah barat dimulai dari gedung eks Bina Graha, perkantoran kepala sekretariat presiden, depan istana negara sampai dengan masjid.
Dalam mengerjakan proyek pemasangan drainase di Istana Merdeka, Menteri Basuki mengaku tidak ada teknologi khusus yang digunakan. Hanya saja, pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan di istana bahkan baru bisa dilakukan setelah Presiden Jokowi pulang. Selain itu, banyaknya tamu negara yang datang ke Istana membuat pekerjaan proyek tidak bisa dilakukan selama 24 jam.
“Tapi sekarang sejak Presiden Jokowi berkantor sebulan di Istana Bogor, pekerjaan dilakukan 24 jam. Kabel utilitas yang berada di dalam tanah ditata lagi,” tutur Basuki. (NGO)