London –
Seorang pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengasingkan diri ke luar negeri, Nikolai Glushkov, ditemukan tewas di rumahnya di London, Inggris. Pengacaranya, Andrei Borovkov telah mengkonfirmasi kematian Glushkov.
Kepolisian Inggris menyatakan, Glushkov ditemukan tewas di rumahnya pada Senin (12/3) waktu setempat. Pria tersebut berumur 68 tahun. Belum diketahui penyebab kematian Glushkov.
“Pada tahap ini, Komando Kontra-terorisme Kepolisian Metropolitan memimpin penyelidikan sebagai pencegahan karena asosiasi yang diyakini dimiliki pria tersebut,” demikian statemen kepolisian seperti dilansir media Huffington Post, Rabu (14/3/2018).
Kepolisian menambahkan, sejauh ini tak ada bukti untuk mengaitkan kematian Glushkov dengan peristiwa diracunnya mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Wiltshire, Inggris selatan beberapa hari lalu.
Glushkov merupakan teman dari Boris Berezovsky, mendiang miliarder Rusia yang sangat berpengaruh, yang berseteru dengan Presiden Putin. Berezovsky ditemukan tewas di rumahnya di Berkshire, sebelah barat London pada tahun 2013. Saat itu, kepolisian Inggris menyatakan tak ditemukan tanda-tanda perlawanan sehingga Berezovsky diyakini telah bunuh diri. Namun Glushkov tak pernah yakin dengan penjelasan polisi bahwa Berezovsky bunuh diri. Glushkov terang-terangan menyatakan bahwa Berezovsky dibunuh.
Glushkov mendapatkan suaka politik di Inggris pada tahun 2010, dan pada Februari 2016, pemerintah Inggris menolak permintaan dari Rusia untuk mengekstradisinya atas tuduhan penggelapan ketika ia masih menjadi wakil direktur maskapai nasional Rusia, Aeroflot pada tahun 1990-an.
Glushkov pernah ditanyai sebagai bagian dari penyelidikan Inggris atas peristiwa kematian Alexander Litvinenko, yang diracun dengan zat radioaktif polonium-210 pada tahun 2006 di sebuah bar hotel di London. (ADI)