JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Tentunya saya perintahkan ini adalah pengamanan untuk siap tempur. Jadi kita ini punya kriteria siap tempur, siap operasi dan tidak siap. Kalau siap operasi ini, siapnya siap untuk penegakan kedaulatan penegakan hukum. Tapi kalau siap tempur, berarti harus siap tempur,” kata Yudo kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).
Dalam kriteria siap tempur ini, nantinya TNI AL dilengkapi dengan berbagai faktor pendukung, termasuk alutsista yang ada. Nantinya TNI AL akan fokus pada pengamanan laut di sekitar perhelatan KTT G20.
Yudo mengatakan, kriteria ini dilakukan menilai tamu yang hadir nantinya VVIP para petinggi dari berbagai negara. Selain itu, karena lokasinya berada di Indonesia, penjagaan dalam hal ini harus dilakukan secara penuh dan maksimal.
“Karena memang yang kita amankan adalah VVIP para presiden. Kemudian pengamanannya adalah di wilayah teritorial, di wilayah kedaulatan Indonesia. Dengan begitu, Indonesia memiliki kedaulatan penuh untuk mengamankan para presiden tersebut,” jelasnya.
Yudo menuturkan hingga kini belum ada konfirmasi dari kapal asing yang juga akan ikut mengamankan jalannya acara. Jika ada, lanjut dia, nantinya akan ada prosedur lanjutan terkait hal tersebut.
“Saya kira nanti kalau ada kapal asing yang akan masuk, ingin bergabung, ada prosedurnya lagi. Nanti akan kita bicarakan lagi. Kalau sampai saat ini belum ada. Maksudnya tidak ada yang akan ikut mengamankan di sini, belum ada,” jelasnya. (DON)