JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
WA (22), pembunuh warga negara Jerman dan istrinya di Tangerang Selatan, Banten, mengaku sakit hati dengan perkataan korban. Wakil Ketua Komisi Kajian Ketenagakerjaan MPR RI, Martin Hutabarat, menilai pernyataan pelaku tidak masuk akal. “Disini saya lihat pengakuan pelaku tidak masuk akal,” ujar Martin dalam keterangannya, Minggu (14/3/2021).
Martin mengatakan pelaku sudah selesai bekerja sebagai kuli bangunan sejak 4 hari sebelum pembunuhan. Pelaku juga memiliki niat membunuh dengan mendatangi rumah korban dan memanjat pagar di tengah malam.
“Saya menduga bahwa pelaku bermaksud hendak mencuri atau merampok rumah korban. Tapi karena keburu diketahui korban, lalu menghabisinya dengan sadis karena pelaku dikenali oleh korban,” terang Martin.
Ia meminta polisi tidak terburu-buru menyimpulkan motif pembunuhan. Martin sangat menyayangkan pengakuan pelaku dijadikan keterangan oleh pihak kepolisian.
“Pengakuan tersangka bahwa KEN, WN Jerman yang berusia 85 tahun menamparnya 2 kali juga tidak masuk akal. Oleh karena itu polisi perlu lebih hati-hati memberi keterangan mengenai motif pembunuhan agar tidak memberi kesan yang negatif terhadap suami isteri yang menjadi korban,” imbuh Martin.
Diketahui, WA merupakan kuli bangunan yang sempat bekerja merenovasi rumah korban. Motif pembunuhan tersebut karena pelaku merasa sakit hati dengan perkataan korban.
“(Pelaku) sering ditunjuk-tunjuk dengan menggunakan kaki oleh korban 1 (NS) dan ditampar sebanyak 2 kali oleh korban 2 (KEN),” jelasnya.(VAN)