JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pemprov Papua menyebut ada upaya OTT gagal terkait peristiwa yang berujung penganiayaan terhadap penyelidik KPK. Pemprov Papua juga mengklaim penyelidik KPK itu ‘mengincar’ tas milik Kabag Anggaran Pemprov Papua yang dicurigai berisi sejumlah uang.
Buntut insiden itu, Pemprov Papua melaporkan dua penyelidik KPK ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik. Pemprov Papua akan menyerahkan sejumlah bukti terkait laporan tersebut, salah satunya adalah tas hitam.
“Dalam kaitan laporan kami terhadap 2 oknum KPK kita juga sudah melakukan koordinasi dengan Dirkrimsus Polda Metro, kita sedang mempersiapkan 3 alat bukti. Yang pertama ransel berwarna hitam itu diminta sebagai barang bukti–yang oleh oknum KPK dianggap sebagai tas yang berisi uang untuk melakukan suap–yang padahal pada malam itu sudah dibongkar oleh Kabag Anggaran membuka tas itu dan tidak ada uang,” jelas pengacara Pemprov Papua, Roy Rening kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Roy mengatakan, tas tersebut saat ini disita Pemprov Papua di Jayapura. Roy akan ke Jayapura untuk mengambil semua barang bukti terkait laporan Pemprov Papua itu.
“(Tas) ada di Jayapura, kan orangnya pulang ke Jayapura. Saya malam ini akan ke Jayapura akan mengambil tas itu untuk menyerahkan ke polisi sebagai bukti, ke Krimsus karena Krimsus yang minta,” imbuhnya.
Selain tas, Roy akan menyerahkan bukti undangan rapat yang bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta. Risalah rapat pada Sabtu (30/1) juga akan diserahkan ke polisi sebagai barang bukti.
“Yang keempat, kita minta agar telepon dua orang (penyelidik KPK) itu segera diserahkan ke Polda Metro untuk dilakukan audit forensik terhadap percakapan dialog persiapan OTT terhadap Gubernur Papua,” imbuhnya.
Roy menambahkan, percakapan persiapan OTT itu ada di grup WhatsApp pada ponsel kedua penyelidik KPK. Akan tetapi grup WA itu ‘hilang’ setelah dua penyelidik KPK itu dibawa ke Polda Metro Jaya.
“Jam 04.00 pagi di Polda Metro Jaya, WhatsApp Group itu langsung dihapus, hilang. Jadi mereka sudah menghilangkan barang bukti 2 oknum ini, itu tersedot langsung hilang, kita buka sudah hilang. Ada apa, kenapa WA Group yang dibaca teman-teman dalam rangka persiapan OTT terhadap Gubernur Papua dan pejabat Papua itu tiba-tiba hilang?” tandasnya.(DON)