JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengecek penyebab ambruknya gedung empat lantai di Slipi, Jakarta Barat. Ada dugaan konstruksi tidak kuat menahan bangunan.
“Kami coba kaji pelajari permasalahan kenapa kok roboh. Kalau kita lihat sepintas dari ini, kualitas bangunan ini kayaknya terlalu rapuh karena kita nggak pernah melihat runtuh bangunan yang seperti itu,” ucap Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan Pertanahan, Heru Hermawanto, Senin (6/1/2020).
Heru heran melihat bentuk bangunan setelah roboh. Dia menyebut beton gedung itu terkelupas dari besi kerangka.
“Itu konstruksi rapuh bayangan saya. Jadi nggak mungkin beton itu terkelupas dari tulangannya (kerangka) demikian ambrolnya. Sepintas ya dari hasil ini media banyak itu, kalau lihat, tulangannya sampai keluar semua,” ucap Heru.
Dia mengatakan pemerintah selalu mengingatkan aturan soal konstruksi gedung. Namun, menurutnya, pemilik gedung kerap sepele terhadap aturan yang ada.
“Paling banter kita ingatkan lagi peraturan sudah ada UU Konstruksi. Penggunaan empat lantai itu kadang-kadang disepelein. Kalau gedung tinggi mungkin pemilik akan menunjuk lebih hati-hati,” kata Heru.
Menurut Heru, Pemprov DKI cuma menangani masalah prosedur pembangunan. Pemilik bangunan disebutnya bertanggung jawab menjamin keamanan gedung.
“Tugas pemerintah itu memastikan prosedurnya dipenuhi. Di situ ada kontraktornya, ada nggak, kontraktornya harus memiliki data usahanya ada nggak, kan gitu,” ucap Heru.
Di dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi, siapa yang melakukan pengawasan, ada namanya konsultan pengawas. Maka si pemilik wajib menunjuk konsultan pengawas,” sambungnya.
Gedung itu dilaporkan ambruk sekitar pukul 09.20 WIB. Sejauh ini, ada 11 orang yang terdampak peristiwa gedung ambruk tersebut.(MAD)