Teheran –
Di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa tak akan ada perang dengan negara tersebut.
Hal tersebut disampaikannya dalam pidatonya di depan para pejabat negara pada Selasa (14/5) waktu setempat. Khamenei mengatakan bahwa ketegangan antara negara republik Islam itu dengan AS lebih sebagai ujian tekad, bukannya pertarungan militer.
“Pertarungan ini bukan militer karena tidak akan ada perang. Baik kita maupun mereka (AS) tidak mencari perang. Mereka tahu itu bukan untuk kepentingan mereka,” ujar Khamenei seperti dikutip dari situs Khamenei.ir seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (15/5/2019).
“Keputusan pasti bangsa Iran adalah untuk melawan Amerika,” kata Khamenei, seraya menambahkan bahwa “dalam pertarungan ini Amerika akan dipaksa mundur … karena tekad kita lebih kuat.”
Pemimpin tertinggi Iran itu juga menyatakan bahwa bernegosiasi dengan AS adalah “racun” karena AS ingin menyingkirkan titik-titik kuat Iran seperti rudal-rudalnya.
“Bernegosiasi dengan pemerintah Amerika saat ini adalah dua kali lipat beracun … mereka bukan manusia yang layak, mereka tidak bertahan dengan apa pun,” cetusnya merujuk pada keputusan AS untuk menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia.
Pemerintahan Trump belakangan ini meningkatkan ketegangan dengan Iran yang telah menjadi musuh lama AS dan sekutu-sekutu penting AS, yakni Israel dan Arab Saudi. Ketegangan meningkat setelah Trump secara sepihak memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir Iran yang dikenal dengan nama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada tahun 2018. Juga setelah Amerika menerapkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran dan secara praktis memaksa negara-negara lain turut mengembargo Iran.
Dalam beberapa hari terakhir, Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah mengerahkan sebuah kapal induk dan pesawat-pesawat pengebom berkemampuan nuklir ke wilayah Timur Tengah.(ADI)