JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pemerintah sudah mengeluarkan Rp 18,82 triliun untuk membeli vaksin COVID-19. Dengan demikian realisasinya baru 34,57% dari dana yang dianggarkan Rp 54,46 triliun.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penyerapan anggaran belanja vaksin masih rendah karena tergantung dari produsen vaksin itu sendiri. Sebab, pemerintah baru akan membayar setelah vaksin itu dikirim.
“Program vaksinasi bukan karena masalah apa-apa, tapi karena ini memang tergantung terhadap beli vaksin. Jadi kita akan membayar begitu vaksinnya sudah di-deliver. Sekarang vaksin yang di-deliver memang baru 30%” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (13/9/2021).
Namun, Budi memperkirakan akselerasinya akan terjadi di September, Oktober, November, dan Desember ini berdasarkan jadwal produksi vaksin dari produsen.
“Jadi 30% dari Rp 54 triliun ya memang sekitar Rp 18 triliun yang kita keluarkan. Tapi diharapkan karena September ini banyak sekali yang akan datang, nanti semua tagihannya akan masuk,” jelas Budi.(VAN)