TANGERANG, khatulistiwaonline.com
Ratusan warga Batusari, Kecamatan Batuceper menyaksikan peletakan batu pertama Masjid Jami Al-Falah yang terkena relokasi untuk pembangunan rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (28/10-2016) lalu. Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kota Tangerang, H. Badrussalim didampingi Camat Batuceper, Mulyanto, S.Sos.
Pada kesempatan itu, H. Badrussalim mengucapkan terima kasih kepada warga Batusari yang dengan ikhlas melepaskannya lahannya untuk kepentingan pembangunan rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2017 mendatang itu. “Kami merasa bersyukur dan berterima kasih kepada warga yang ikhlas melepaskan tanahnya demi kepentingan umum. Padahal, sepengetahuan kami sebelumnya warga di sini amat sulit, bahkan cenderung tendensius,” ujar Kepala BPN Kota Tangerang itu.
“Inipun diluar dugaan kami, karena menurut teman-teman yang terdahulu, warga Batusari cukup alot, bahkan kami prediksi relokasi di Batusari jadi yang terakhir. Ternyata kita semua salah, justru di sini menjadi yang pertama,” tambah Badrussalim.
Di samping itu Badrussalim juga menerangkan, perihal relokasi itu tidak ada biaya ganti rugi, melainkan warga sudah terima jadi. Namun yang pasti lebih luas dari yang lama dan dilengkapi dengan fasilitasnya.
Hingga proses pengukuran dan lainnya khusus tanah wakaf dan Masjid , kata Badrussalim tidak dikenakan biaya alias gratis. Dia juga berharap ke depannya tanah wakaf untuk makam dan masjid memiliki legalitas.”Saya sudah katakan pada semua teman, bahwa kita ini di Tangerang selain bekerja, kita juga mau beramal,”tutup H.Badrussalim kepada Khatulistiwa di lokasi kegiatan peletakan batu pertama Masjid Al-Falah.
Sementara Ustadz Nurzaeni Eka salah satu tokoh masyarakat, sekaligus ketua tim relokasi di Batusari mewakili warga mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena sudah memenuhi permintaan warga Batusari sebanyak 12 item. Dia juga menjelaskan bahwa usia Masjid Jami Al-Falah sudah berumur 100 tahun lebih. “Kita berharap Masjid yang baru nanti harus lebih luas, megah, dan indah,” pungkasnya. (MUL)