Washington –
Belakangan, Trump menghidupkan kembali ketegangan dengan Tiongkok ketika ia menuduh China melanggar kesepakatan yang telah menyebabkan kedua negara untuk sementara mengurangi tarif balasan yang sangat besar.
Trump dan Xi belum memiliki kontak yang dikonfirmasi lebih dari lima bulan sejak Republikan (Trump) itu kembali berkuasa, meskipun sering kali Trump mengklaim bahwa panggilan telepon akan segera terjadi.
Trump bahkan mengatakan dalam sebuah wawancara Majalah Time pada bulan April bahwa Xi telah meneleponnya, tetapi Beijing bersikeras bahwa tidak ada panggilan telepon baru-baru ini.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan perbincangan pada akhir minggu ini. Gedung Putih menyebut Trump dan Xi akan berunding terkait ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok yang kembali meningkat.
“Kedua pemimpin kemungkinan akan berbincang minggu ini,” Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan, dilansir AFP, Selasa (3/6/2025).
Pasar saham di seluruh dunia sebagian besar merosot pada hari Senin karena ketegangan AS-Tiongkok muncul kembali.
Trump pada awal April memperkenalkan tarif global yang sangat ketat yang menargetkan Tiongkok, menuduh negara-negara lain ‘merampok’ AS dan menjalankan ketidakseimbangan perdagangan.
Beijing dan Washington bulan lalu sepakat untuk memangkas tarif yang sangat tinggi satu sama lain selama 90 hari setelah pembicaraan antara pejabat tinggi di Jenewa.
Namun Trump dan pejabat tinggi AS serta pejabat Washington minggu lalu menuduh Tiongkok melanggar kesepakatan tersebut. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan Beijing ‘memperlambat’ kesepakatan.
Beijing menolak klaim ‘palsu’ AS tersebut. China menuduh Washington memperkenalkan “sejumlah tindakan pembatasan yang diskriminatif.” (BAS)