SOLO,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyebut terlalu banyak pihak yang mengintervensi proses penjaringan calon Wali Kota Solo di internal PDIP. Apa maksud Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy ini?
“Banyak yang intervensi. Saya sebetulnya sudah nggak mau komentar. Karena terlalu banyak yang intervensi itu,” kata Rudy kepada wartawan, Selasa (24/12/2019).
Padahal, lanjut Rudy, PDIP telah memiliki peraturan nomor 24 tahun 2017 yang menjadi pedoman DPC PDIP Surakarta mengusung Achmad Purnomo-Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020.
“Kalau dari PP 24/2017 itu sudah jelas kok. Diutamakan petahana. Petahananya siapa, Pak Purnomo sebagai wakil wali kota, Pak Teguh sebagai Ketua DPRD. Itu sudah selesai,” ujar Rudy.
Lewat aturan tersebut, Rudy menilai PDIP ingin memberi penghargaan bagi DPC yang meraih suara lebih dari 25 persen. Sementara Solo meraih suara lebih dari 60 persen.
Di luar pasangan Purnomo-Teguh yang diusung DPC PDIP Solo, muncul nama-nama lain yang mendaftar lewat jalur DPD PDIP Jawa Tengah. Saingan Purnomo yang disebut jadi yang terkuat ialah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.(DON)