JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
PD Pal Jaya menjelaskan cara kerja alat pengolahan limbah tinja bernama PAL-Andrich System. Alat pengolah limbah yang biasa digunakan untuk industri tersebut, saat ini sedang diuji coba untuk dikembangkan menjadi alat pengolah limbah domestik.
PD Pal Jaya menguji coba dengan menaruh alat tersebut di pusat instalasi pengolahan lombah tinja. Alasannya, alat tersebut perlu dites dengan limbah yang ekstrem sebelum digunakan pada limbah kimia.
“Kebetulan alat ini digunakan sebagai industri dan beberapa presentasi dan visit teman-teman ke lokasi sana akhirnya diusulkan buat pengolahan di domestik. Yang biasa di industri dicoba di domestik. Kenapa kita langsung ke lumpur tinja? Karena memang dari ekstrem dulu,” kata Dirut PD Pal Jaya Subekti di Kantor PD Pal Jaya, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/5/2018).
Subekti kemudian menjelaskan cara kerja alat tersebut. Ia mencontohkan pengambilan limbah tinja dari sungai Sentiong, Jakarta Pusat yang diambil sebanyak dua tanki lumpur tinja kemudian diolah dengan alat tersebut.
“Terus terang ini masih percobaan beberapa kalo. Kemarin kita letakkan di sana itu karena ekstrem. Sungai Sentiong gitu-gitu (dan lain-lain), kita ambil dua tanki lalu kita olah dengan alat ini,” terangnya.
“Di Jakarta ada dua pengolahan, di Duri Kosambi dan Bantar Gebang. Itu lumpur tinja yang kita olah, bukan pengolahan air limbah tapi lumpur tinja,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa padatan dari hasil pengolahan limbah tinja pun dapat dimanfaatkan. PD PAL Jaya bersama dengan STT PLN juga mengolah padatan dari limbah tinja sebagai briket.
“Lumpur tinja itu ada padatan dan cairan. Cairan sesuai baku mutu, padatan itu 8000 ton meter kubik per tahun kita jadikan briket dan cukup prospektif. Satu kilo itu bisa nyala sampai dua jam. Abunya kalau dicampur semen itu kokoh untuk batu-bata,” ujarnya. (DON)