JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Sepanjang berita yang saya baca, penutupan itu bukan karena desakan warga, tapi karena masih dalam proses finishing oleh pemiliknya,” kata Gus Fahrur saat dihubungi. “Kita berharap tidak dipolitisir, bahwa kondisi di sana aman kondusif. Toleransi dan kearifan masyarakat sudah berjalan cukup baik,” lanjutnya.
Gus Fahrur menuturkan negara menghormati masyarakat untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dia mengimbau semua pihak mematuhi aturan agar suasana tetap kondusif dan harmonis.
“Kita hormati hak warga negara untuk beribadah sesuai keyakinannya masing-masing, dengan tetap mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku agar suasana kondusif dan harmonis,” imbuhnya.
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video menunjukkan patung Bunda Maria ditutup menggunakan terpal di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini berujung pada permintaan polisi karena salah menarasikan bahwa penutupan itu dilakukan karena ada desakan ormas.
“Mohon maaf atas anggota kami yang salah dalam penulisan narasi dan kami telah mendapatkan perintah dari Kapolda (DIY) bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketenteraman. Bila ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan, ketenteraman, khususnya di wilayah Kulon Progo akan kami tindak,” ucap Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini, dalam jumpa pers di Mapolres Kulon Progo.
Diketahui bahwa narasi dalam video viral itu dinarasikan bahwa penutupan patung karena ada desakan dari ormas. Polsek Lendah dalam narasinya menjelaskan bahwa ada ormas yang merasa bahwa keberadaan patung dapat mengganggu kekhusyukan umat Islam yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadan.
Fajarini kemudian meluruskan bahwa penutupan itu merupakan inisiatif dari pemilik rumah doa karena perizinannya dalam proses pengurusan serta bangunan yang baru dibangun pada Desember 2022 masih dalam proses penyelesaian.
“Oleh karena itu, dari pemilik yang kebetulan domisilinya di Jakarta menyampaikan kepada adik kandungnya (pengelola rumah doa) untuk sementara di rumah doa itu karena terdapat patung Bunda Maria, untuk sementara ditutup menggunakan terpal. Inisiatif menutupi patung dengan terpal tersebut adalah murni dari pemilik rumah doa. Dan yang melakukan penutupan adalah dari pihak keluarga yang diwakili adik kandung,” urai dia. (HAN)