JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Polda Metro Jaya memberikan surat teguran kepada panitia ‘Aksi Kita Indonesia’ karena menggunakan atribut partai politik saat berlangsungnya acara di kawasan car free day di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Pihak panitia meminta maaf terkait atribut parpol.
“Kami atas nama panitia meminta maaf atas kekurangan ini, tapi perlu diketahui kami sudah meminimalisir kekurangan itu, tapi kami akui belum berhasil secara optimal meminimalisir itu,” ujar Ketua Bidang Hukum Aliansi Bangsa Indonesia Taufik Basari kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Taufik mengatakan, teguran dari pihak Polda Metro Jaya itu sebagai evaluasi bagi pihaknya.
“Terima kasih kepada pihak Polda Metro Jaya yang telah melaksanakan tugas dengan baik, selama dan sesudah kegiatan berlangsung, termasuk meneggakkan ketentuan yang berlaku. Ini sebagai salah satu evaluasi,” jelas Taufik.
Taufik mengungkap, panitia merancang kegiatan tersebut untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan menjaga persatuan serta kesatuan bangsa. Kader Nasdem ini juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan agenda politik atau kampanye parpol.
“Dalam undangan yang disebarluaskan di beberapa media, panitia sudah menegaskan dan garis bawahi ini tidak terkait politik dan Pilkada, meski inisiatif dan sebagian paniti ini dari parpol, namun temanya tetap kebudayan,” papar Taufik.
Untuk diketahui, sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No 12 Tahun 2016, disebutkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik dan SARA.
Ia membantah ada orasi politik di panggung acara tersebut. Namun, ia tidak menampil adanya sejumlah atribut parpol yang terlibat dalam ‘Aksi Kita Indonesia’ itu.
“Dan penyampaian tokoh politik pun tidak ada isi yang bernuansa politik, tapi lebih kepada semangat kebersamaan, kebangsaan, keberagaman, dan tidak ada dukung mendukung atau kampanye parpol. Sama sekali tidak ada keterkaitan dengan hal politik dan politik praktis,” tegas Taufik.
Sementara Taufik meminta agar kegiatan pada Minggu, 4 Desember kemarin itu tidak hanya disoroti sisi negatifnya saja. Menurutnya, acara tersebut berhasil menyatukan keberagaman bebangsa serta tidak ada ujaran-ujaran kebencian,
“Hal yang positif adalah mudah-mudahan semangat menjaga keberagaman, persatuan kesatuan, Pancasila, yang penting kemarin itu tidak ada satu pun kalimat hujatan, membenci kelompok tertentu. Agar ini jadi budaya kita, kita Indonesia yang seperti itu,” pungkas Taufik. (NOV)