Yerusalem,khatulistiwaonline.com
Presiden Palestina Mahmud Abbad mengingatkan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk tidak memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) AS ke Yerusalem. Diingatkan bahwa langkah tersebut akan membahayakan prospek perdamaian Timur Tengah.
“Setiap pernyataan atau sikap yang mengganggu atau mengubah status Yerusalem adalah garis merah yang tak akan kami terima,” tegas Abbas seperti dikutip kantor berita resmi Palestina, Wafa dan dilansir AFP, Sabtu (7/1/2017).
Semasa kampanye kepresiden, Trump menyatakan niatnya untuk memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini tentunya ditentang keras oleh Palestina mengingat status kota tersebut yang hingga saat ini masih diperebutkan.
Menurut Abbas, jika Kedubes dipindahkan maka “proses perdamaian di Timur Tengah, dan bahkan perdamaian di dunia, akan berada dalam masalah besar.”
Selama ini Palestina menganggap Yerusalem timur yang dicaplok Israel sebagai ibukota mendatang negara mereka. Namun Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibukotanya.
Pemerintah Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara anggota PBB tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Status kota tersebut merupakan salah satu masalah paling pelik dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun. (NOV)