Ramallah –
Presiden Palestina Mahmud Abbas akan memulihkan koordinasi keamanan dengan Israel setelah diputus pada Mei lalu. Hal itu disampaikan oleh Menteri Urusan Sipil PA Hussein al-Sheikh.
“Dalam terang kontak internasional Mahmud Abbas…dan mengingat komitmen tertulis dan lisan yang kami terima dari Israel, kami akan melanjutkan hubungan mereka sebelum 19 Mei 2020,” kata Hussein al-Sheikh, seperti dilansir AFP, Rabu (18/11/2020).
Abbas mengatakan pada saat itu bahwa penghentian koordinasi adalah tanggapan atas rencana Israel untuk mencaplok sebagian Tepi Barat.
Israel kemudian menunda rencana aneksasinya dengan imbalan kesepakatan untuk menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab yang diumumkan pada Agustus lalu.
“Kami akan melanjutkan kontak dengan Israel mengenai masalah keuangan, masalah kesehatan, masalah politik,” kata Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh.
Keputusan itu diambil setelah menerima sepucuk surat dari pemerintah Israel yang menyatakan “bahwa Israel siap untuk berkomitmen pada perjanjian yang ditandatangani dengan kami,” kata Shtayyeh dalam konferensi video yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri yang berbasis di Washington.
“Bagi kami, ini adalah langkah yang sangat penting ke arah yang benar,” tambahnya, seraya mengatakan bahwa perkembangan tersebut diikuti intervensi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan ‘negara lain’.(DAB)