JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Koruptor proyek e-KTP Setya Novanto mengaku kaget Idrus Marham jadi tersangka dugaan suap PLTU Riau-1. Novanto dan Idrus diketahui sempat bekerja bersama di Partai Golkar sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal.
“Ya, cukup kaget juga ya. Dia orang kerja keras. Tapi ya ini kan kita lihatlah,” kata Novanto di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).
Kedatangan Novanto di KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk salah satu tersangka kasus ini, Johannes B Kotjo. Namun Novanto mengaku tak tahu soal kasus PLTU Riau-1 karena sudah berada di penjara.
“Nggak ada saya (tahu) itu. Kan saya sudah masuk (penjara),” ujarnya.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 3 tersangka, yaitu Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, pengusaha Johannes B Kotjo, dan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.
Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) pada 13 Juli 2018. KPK menangkap Eni Saragih saat dia berkunjung ke rumah Idrus.
Pasca-OTT, KPK menetapkan 2 tersangka, yakni Eni dan Johannes. Eni diduga menerima suap dari Johannes, selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited terkait proyek PLTU Riau-1.
Setelah melakukan pengembangan, KPK kemudian menetapkan Idrus sebagai tersangka. Dia diduga menerima janji yang sama dengan Eni, yakni USD 1,5 juta, dari Johannes jika proyek PLTU Riau-1 dikerjakan perusahaan Johannes. (ADI)