JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tottenham Hotspur menilai musim 2018/2019 berjalan gila: persaingan untuk finis empat besar Premier League dan pencapaian di Liga Champions. Tottenham jadi lebih ‘lapar’.
Tottenham mengakhiri musim 2018/2019 dengan relatif baik, kendati tanpa gelar. The Lilywhites kembali finis empat besar di Premier League, juga mencapai final Liga Champions.
Untuk finis empat besar, Son Heung-min dkk mesti menjalani pekan-pekan terakhir yang dramatis. Bagaimana tidak, mereka hanya meraih tiga kemenangan di 12 pekan terakhir, dengan dua hasil imbang dan tujuh kekalahan.
Dengan akhir yang rumit itu, Tottenham finis keempat mengoleksi 71 poin, hanya satu poin di depan Arsenal di posisi lima. Berbeda dengan di Premier League, Tottenham lebih meyakinkan di Liga Champions.
Skuat besutan Mauricio Pochettino itu untuk pertama kalinya mencapai final sepanjang sejarah Liga Champions. Meski akhirnya harus mengakui kemenangan Liverpool dengan skor 2-0, ini tetap jadi capaian yang layak diapresiasi mengingat mereka tak punya sejarah besar di turnamen tersebut.
Sementara itu, di dua turnamen lainnya yakni Piala FA dan Piala Liga Inggris, Tottenham finis di babak 32 besar dan semifinal secara berurutan.
Perjalanan Tottenham di musim 2018/2019 secara keseluruhan menjadi sedikit lebih berkesan, mengingat mereka tak melakukan satu pembelian pun.
“Kemarin itu musim yang gila. Ada sejumlah momen luar biasa, tentu saja ada sejumlah kekecewaan juga. Jadwalnya berat dan kami memetik beberapa hasil bagus,” ujar Son dilansir Sky Sports.
“Kami finis empat besar lagi dan mencapai final Liga Champions. Tentu saja kami kecewa kalah di final, tapi kami bisa merasa sangat bangga.”
“Para pemain belajar sangat banyak dari musim lalu dan kami akan menginginkan lebih banyak musim depan, dan saya yakin kami punya peluang bagus untuk melakukan sesuatu. Saya tak sabar untuk kembali dengan lebih tangguh,” tandasnya. (ARF)