JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi meminta agar Azerbaijan dan Armenia berdamai dan menghentikan konflik senjata. Sikap serupa sebelumnya sudah disuarakan pemerintah Indonesia.
“MUI mendukung sikap pemerintah Indonesia yang meminta kepada kedua pihak, Azerbaijan dan Armenia agar menghentikan konflik bersenjata. Dubes Azerbaijan saat kunjungan ke MUI menyatakan dengan tegas bahwa Kawasan Nagoro Karabakh jelas secara dejure adalah milik Azerbaijan, yang diduduki Armenia selama 30 tahun, dengan mengusir hampir satu juta penduduk Azerbaijan dari kawasan tersebut,” ujar Muhyiddin, Kamis (21/10/2020).
Muhyiddin menilai konflik senjata di antara kedua negara harus dihentikan. Dia mengatakan, selain MUI, organisasi keisalaman di Indonesia juga mendukung Azerbaijan.
“MUI dan semua ormas Islam mendukung Azerbaijan dalam mempertahankan kedaulatan wilayah tersebut. Kini sebagian wilayah tersebut sudah dikuasai oleh Azerbaijan dengan dukungan penuh Turki, dan negara-negara Islam,” ucapnya.
“Pemerintah Armenia yang di-support AS dan Rusia kini tak mampu lagi mempertahankan wilayah tersebut dan meminta genjatan senjata segera dilakukan. Masjid dan sekolah umat Islam berubah fungsinya. Azan dilarang dan masjid dijadikan sebagai kandang babi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Armenia dan Azerbaijan telah sepakat melakukan gencatan senjata pada Sabtu (17/10). Namun keduanya saling menuding soal terjadinya pelanggaran gencatan senjata atas nama kemanusiaan di wilayah sengketa Nargorno Karabakh.(MAD)