JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Barkindo meninggal dunia di usia 63 tahun. Dia merupakan seorang veteran industri minyak dan akan mengakhiri jabatannya pada akhir bulan ini setelah enam tahun menduduki jabatan puncak di OPEC.
“Kematian itu merupakan kehilangan besar bagi keluarga dekatnya, NNPC, negara kita Nigeria, OPEC dan komunitas energi global,” tutur Kyari.
Pidato Terakhir Sebelum Meninggal, Kyari mengatakan, Barkindo meninggal dunia beberapa jam setelah bertemu dengan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dan memberikan pidato utama pada pertemuan puncak energi di Abuja.
Selama pidato utamanya di Abuja beberapa jam sebelum kepulangannya, Barkindo mengatakan industri minyak dan gas masih belum pulih dari kerugian investasi yang sangat besar dalam beberapa tahun terakhir.
“Dalam rentang waktu yang sangat singkat, industri telah dilanda dua siklus besar yaitu penurunan pasar yang parah pada tahun 2015 dan 2016, dan dampak yang lebih luas dari pandemi COVID-19,” kata Barkindo.
Karier Barkindo di industri minyak dimulai di Nigeria pada awal 1980-an. Dia menjabat dalam berbagai kapasitas di NNPC dan mewakili Nigeria di Dewan Komisi Ekonomi OPEC.
Dia bertindak sebagai Sekretaris Jenderal OPEC pada 2006 dan telah memimpin organisasi melalui periode pasar minyak yang bergejolak termasuk mengarahkannya ke arah kerja sama yang lebih besar dengan produsen minyak non-OPEC.
“Menjabat sebagai Sekretaris Jenderal OPEC selama dua periode merupakan kehormatan seumur hidup. Selama enam tahun terakhir, kami telah menyaksikan momen-momen yang menantang dan bersejarah, yang berkali-kali menggarisbawahi pentingnya kerja sama dan kerja tim,” kata Barkindo di pidato utamanya.(cnn/dtk/MAD)