JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, berdasarkan prognosa atau perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare. Puncak panen berlangsung Maret-April 2023. Luas panen padi pada Maret 2023 secara nasional 1,70 juta hektare, tersebar dari Aceh hingga Papua.
“Jika produktivitas 6 ton padi per hektare, pada Februari 2023 ada produksi padi lebih kurang 8,4 juta ton. Ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan mencukupi,” tutur SYL, julukan Syahrul.
Produksi padi nasional tahun 2022 tercatat sebesar 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini naik sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen dibandingkan produksi 2021 sebesar 54,42 juta ton GKG.
Luas panen juga naik. Pada 2022 luas panen padi mencapai sekitar 10,45 juta hektare, naik sebesar 40,87 ribu hektare atau 0,39 persen dibandingkan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektare.
Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) menyampaikan dukungan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pertanian (Kementan) atas pencapaian prestasinya melalui berbagai program yang telah dilaksanakan. Termasuk panen raya padi satu juta hektare.
Sekretaris Jenderal FKPTPI Profesor Samanhudi berharap panen padi sejuta hektare yang telah dilakukan Kementan itu dapat mempertahankan predikat swasembada beras bagi Indonesia. Juga semakin memperkokoh ketahanan pangan nasional. (MON)