Moskow –
Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi dinyatakan memenangi pemilihan presiden (pilpres) terbaru yang digelar 18 Maret kemarin. Dalam pidato kemenangannya, Putin menyerukan warga Rusia untuk tetap menjaga persatuan.
Dalam pidato kemenangan di dekat Alun-alun Merah Moskow, Putin menyebut kemenangan ini sebagai wujud dukungan rakyat untuk dirinya dalam situasi-situasi sulit. Diketahui bahwa Rusia terseret kasus upaya percobaan eks mata-mata Rusia di Inggris dan dugaan intervensi pilpres AS.
“Sangat penting untuk mempertahankan persatuan ini. Kita akan memikirkan masa depan Tanah Air kita yang hebat,” ucap Putin di hadapan pendukungnya yang terus berulang meneriakkan ‘Rusia!’ seperti dilansir Reuters, Senin (19/3/2018).
Lebih lanjut, Putin memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi masa-masa sulit beberapa waktu ke depan. Namun Putin menegaskan Rusia akan mampu melakukan ‘terobosan’.
Komisi Pemilu Pusat Rusia resmi mengumumkan Putin memenangi pilpres dengan meraup total 75,9 persen suara. Kemenangan ini telah diprediksi sejak awal. Putin yang didukung televisi nasional Rusia dan mendapat angka kepuasan publik 80 persen ini, menang telak atas tujuh penantangnya.
Salah satu penantang Putin, jutawan Pavel Grudinin (57) dari Partai Komunis Federasi Rusia, berada di posisi kedua dengan 13 persen suara. Sedangkan Vladimir Zhirinovsky (71) dari Partai Liberal Demokratik Rusia (LDPR) hanya meraup 6 persen suara. Lima penantang lainnya hanya meraup sedikit dukungan publik dalam pilpres ini.
Putin mendominasi perpolitikan Rusia dalam 18 tahun terakhir. Dia telah menjabat Presiden Rusia selama tiga periode, yakni tahun 2000-2004, 2004-2008, dan 2012-2018. Dengan kemenangan ini, Putin akan kembali menjabat Presiden Rusia untuk periode keempat hingga tahun 2024 nanti, saat dia berusia 71 tahun.
Selain Putin, hanya Josef Stalin yang berkuasa untuk jangka waktu panjang. Putin sebelumnya telah berjanji akan menggunakan masa kepemimpinannya selama 6 tahun ke depan untuk meningkatkan pertahanan Rusia melawan Barat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Pemilu kita telah membuktikan sekali lagi … bahwa tidak mungkin untuk memanipulasi rakyat. Rakyat berkumpul bersama. Tidak ada negara lain di dunia yang memiliki pemilu yang terbuka dan transparan seperti ini,” ucap Ketua Kamar Atas Parlemen Rusia, Valentina Matviyenko, dalam tanggapannya.
Komisi Pemilu Pusat mengaku memang ada sejumlah masalah dalam pelaksanaan pilpres, namun mereka menyatakan hasil keseluruhan ini adalah sah.(ADI)