SEMARANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Lokalisasi Sunan Kuning Semarang pagi ini resmi ditutup, setelah bertahan 53 tahun. Tempat bernama asli Resosialisasi Argorejo itu bakal dikembangkan menjadi lokasi wisata reliji.
Penutupan ditandai dengan pembukaan tirai yang menutup papan pengumuman bertuliskan “Wilayah Argorejo (SK) Kawasan Bebas Prostitusi”. Tercantum juga Perda Nomor 5 tahun 2017 tentang ketertiban umum sebagai dasar pemasangannya.
Pengelola sekaligus ketua RW setempat, Suwandi, membacakan ikrar bersama perwakilan Wanita Pekerja Seks (WPS). Mereka menyatakan akan beralih profesi dan kembali ke daerah asal masing-masing.
“Bersedia meninggalkan profesi WPS dalam trangka meningkatkan harkat martabat sebagai perempuan,” kata Suwandi memimpin pembacaan ikrar, Jumat (18/10/2019).
Wali Kota juga menyebut tidak ingin penutupan lokalisasi ini hanya seremonial saja. Ia berharap Satpol PP bisa mengawasi termasuk di tempat karaoke di Argorejo yang masih diberi kesempatan buka sampai bisa mengurus izin.
Hendi juga menyebut, setelah aktivitas prostitusi ditutup di Argorejo, akan dibahas pembentukan kampung tematik di sana yaitu kampung reliji. Hal itu mengacu kepada adanya makam penyebar Islam di Jawa yaitu Soen An Ing atau dikenal Sunan Kuning.
“Sambil menuju pembuatan kampung tematik, sudah komunikasikan nanti 2020-2021 fokskan untuk optimalisasi kampung reliji Sunan Kuning. Ada makam penyebar agama Islam Soen An Ing, akan percantik dengan kehadiran kampung tematik. Diharapkan usaha yang tadinya support untuk prostitusi akan jadi support untuk wisata,” jelas Hendi.(NOV)