Liverpool –
Liverpool memastikan gelar liga itu pada pekan ke-34 usai mengalahkan Tottenham Hotspur 5-1. Ini jadi salah satu gelar tercepat yang bisa dicapai tim dalam sejarah Premier League.
Meski demikian, gelar itu mendapat cibiran terutama dari fans rival. Liverpool dinilai diuntungkan dengan badai cedera yang menimpa Arsenal dan Manchester City, sehingga kesulitan bersaing.
Sementara itu Chelsea justru tampil inkonsisten bersama Enzo Maresca dan Manchester United terpuruk di papan bawah. Cerita diyakini bakal berbeda jika kedua raksasa itu punya skuad yang lengkap.
Terkait anggapan Liverpool juara di musim terburuk Premier League, Diaz membantahnya. Sebab, Liverpool memang jadi tim paling konsisten sepanjang musim sekalipun sempat dilanda badai cedera seperti halnya City dan Arsenal.
Sepanjang 17 pekan pertama, Liverpool punya 42 poin dan mencetak 40 gol serta cuma kebobolan 17 gol. Ada total 275 tembakan dilepaskan dan cuma “mendapat” 167 tembakan lawan.
Di 18 pekan selanjutnya, Liverpool hanya turun dua poin menjadi 40, dengan total 41 gol dan kebobolan 18 gol. Sama-sama mencatatkan 7 clean sheet.
Liverpool bahkan cuma kalah tiga kali, dengan dua di antaranya didapat di paruh kedua musim dari Fulham dan Chelsea.
“Banyak orang yang awalnya tidak yakin dengan kami, tapi kami membuktikan diri setiap harinya dari awal musim,” ujar Diaz kepada ESPN. (DAB)