JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan jenis baru krustasea (udang-udangan) Bathynomus raksasa yang pertama dari laut Indonesia. Lokasi penemuan berada di Selat Sunda dan selatan Pulau Jawa pada kedalaman 957-1.259 meter di bawah permukaan laut.
Pemilihan istilah raksasa sebagai nama jenis mengacu pada ukuran tubuh yang masuk dalam kategori besar (giant) dan sangat besar (super giant) yang dapat mencapai ukuran di atas 15 centimeter di usia dewasa. Menduduki posisi kedua terbesar dari jenis Bathynomus.
“Ukurannya memang sangat besar dan menduduki posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus,” kata Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Conni Margaretha Sidabalok, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/7/2020).Conni menjelaskan Bathynomus merupakan salah satu ikon krustasea laut dalam dengan ukuran relatif besar dan tampilan keseluruhan yang khas. Morfologi Bathynomus Bathynomus memiliki tubuh pipih dan keras, walaupun tidak memiliki karapaks atau cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh krustasea. Matanya berukuran besar, pipih, dan memiliki jarak cukup lebar di antara keduanya.
Di bagian kepala, Bathynomus ini sepasang antena pendek di ujung kepala. Kemudian, mulut dan anggota tubuh yang bermodifikasi untuk alat makan di segmen bagian bawah kepala. Bathynomus memiliki tujuh pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang.
Identifikasi Bathynomus raksasa dilakukan dari holotype jantan berukuran 363 milimeter dan paratype betina berukuran 298 milimeter. Bentuk hewan ini mirip kecoak.
“Secara umum, Bathynomus raksasa paling mirip dengan Bathynomus giganteus dan Bathynomus lowryi dalam rentang ukuran dan karakter di bagian ekor atau pleotelson,” ungkap Conni.
Conni menjelaskan perbedaan dengan dua jenis tersebut terdapat pada karakter antena, organ ujung kepala, tekstur permukaan, duri ekor dan beberapa karakter lain. Conni menjelaskan ekspedisi SJADES juga memperoleh empat spesimen Bathynomus pra-dewasa dan muda dari perairan Selat Sunda dan selatan Jawa.
“Spesimen tersebut tidak dapat kami identifikasi ke tingkat jenis, karena karakter diagnostik jenis biasanya belum berkembang pada tahap pra-dewasa atau lebih muda. Tetapi yang pasti spesimen ini bukan Bathynomus raksasa karena adanya perbedaan bentuk ekor, ekor samping dan duri ekor,” ujar Conni.
Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini telah dipublikasikan pada jurnal ZooKeys tanggal 8 Juli 2020. LIPI menilai penemuan ini menjadi capaian penting bidang ilmu taksonomi sekaligus membuka potensi kenekaragaman hayati Indonesia yang belum terungkap.
“Penemuan jenis baru merupakan capaian besar seorang taksonomis, apalagi jenis spektakuler dari sisi ukuran, bahkan ekosistem di mana jenis tersebut ditemukan. Masa depan pengungkapan keanekaragaman hayati Indonesia berkejaran dengan laju kepunahan jenis dan mungkin juga taksonom sebagai garda terdepan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi.(DON)