BEKASI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya memprediksi puncak arus libur Natal akan terjadi besok. Kecepatan kendaraan juga dibatasi 100 km/jam.
“Memang kita memperkirakan, puncaknya itu besok karena sekarang masih bekerja. Kita tentu selalu memperkirakan atau me-manage bagaimana kemacetan itu. Nah, dengan dua hari kita lakukan tidak ada pekerjaan di Japek (Tol Jakarta-Cikampek), kita perkirakan tidak ada suatu kemacetan,” kata Menhub saat meninjau lalu lintas libur Natal dan tahun baru di Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/12/2018).
Kakorlantas Irjen Refdi Andri, Dirut Jasa Marga Desi Arryani, dan Dirjen Hubungan Darat Budi Setyadi turut hadir. Budi mengatakan kemacetan diprediksi akan terjadi di sekitar Tol Jakarta-Cikampek.
“Kemacetan itu mungkin terjadi di sekitar Japek. Dari laporan yang disampaikan Bu Desi, di beberapa tempat justru lancar sekali. Pertumbuhannya sampai 30 persen,” ujarnya.
Budi mengatakan kecepatan kendaraan akan dibatasi 100 km/jam. Dia menekankan, mengurangi kecepatan merupakan salah satu cara mengatur keselamatan.
“Dengan kecepatan 100 (km/jam), itu jumlah yang kita batasi. Karena kecepatan itu diperhitungkan sebagai suatu kecepatan yang manageable,” ucapnya.
“Nah, apa yang akan dilakukan, satu, akan ada representatif. Tapi tidak tahu sudah ada di mana-mana belum. Yang berikutnya adalah speed car. Menurut Pak Kakorlantas, di Jatim cukup efektif, jadi ada satu kamera yang merekam kecepatan itu tidak boleh lebih dari 100 km per jam,” sambungnya.
Budi menyampaikan akan ada 71 rest area di sepanjang Jakarta-Semarang. Sebanyak 22 di antaranya rest area baru.
“Artinya, kurang-lebih setiap 15 kilometer ada rest area. Jumlah yang menurut standar baik, ya,” ujarnya.
Dirut Jasa Marga Desi Arryani menambahkan lalu lintas Natal dan tahun baru kali ini tak bisa dilepaskan dari tersambungnya Tol Trans Jawa. Jadi pihaknya memprediksi arus hari ini meningkat karena animo warga yang sudah mendengar betapa dari Cikampek ke Surabaya lancar.
“Nah, sebagaimana diketahui dari Pemalang-Batang-Semarang-Salatiga, Kartasuro sampai Pasuruan sudah dioperasikan dengan tarif nol. Jadi masih tarif nol karena memberikan kesempatan ke masyarakat untuk sosialisakan dengan kondisi tersebut,” tuturnya.(NGO)