Aden –
Sebanyak 26 orang tewas dalam ledakan di Bandara Internasional Aden, Yaman pada Rabu waktu setempat. Ledakan terjadi beberapa saat pesawat yang membawa menteri pemerintah baru mendarat di bandara.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (31/12/2020) pejabat setempat menuduh serangan itu dilakukan oleh pemberontak Huthi yang didukung Iran. Semua menteri pemerintah dilaporkan tidak ada yang terluka dalam serangan itu.
Sumber medis dan pemerintah mengatakan lebih dari 50 orang terluka. Jumlah korban dikhawatirkan akan terus bertambah.
Doctors Without Borders (MSF) mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan “rencana penanganan medis bagi jumlah korban yang besar”.
Asap mengepul keluar dari terminal bandara dari ledakan awal. Puing-puing berserakan di seluruh area dan orang-orang bergegas untuk menyelamatkan yang teluka. Ledakan kedua kemudian terjadi.
Rekaman video yang direkam oleh AFP menunjukkan persenjataan mirip rudal menghantam apron bandara-yang beberapa saat sebelumnya dipenuhi oleh orang-. Kemudian meledak menjadi bola api yang hebat.
Belum diketahui penyebab ledakan itu. Tembakan sporadis terdengar beberapa saat kemudian.
Pemerintah Yaman diakui secara internasional dan separatis selatan membentuk kabinet pembagian kekuasaan pada 18 Desember. Membentuk front bersama melawan pemberontak Huthi yang telah merebut ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara.
Menteri Penerangan Yaman, Moammar El-Eryani dan Perdana Menteri Moeen Abdulmalik Saeed mengatakan bahwa semua anggota pemerintah aman.(MAD)